Sumbar Berduka, Pemko Padang Kirim Bantuan, Sembako, Family Kit, Selimut, Matras hingga Kantong Mayat Disalurkan

MISI KEMANUASIAAN— Wali Kota Padang, Hendri Septa melepas personel BPBD Kota Padang yang akan menyalurkan bantuan kemanusian untuk sejumlah darah yang terdampak bencana banjir bandang dan galodo, Minggu (12/5).

A.YANI, METRO–Pemerintah Kota (Pemko) Padang mengirim bantuan yang ditujukan untuk korban bencana alam akibat banjir yang menerjang pada Sabtu, (11/5) malam, di Kabupaten Agam, Padang Panjang, dan Bukittinggi. Bantuan tersebut berupa kebutuhan dasar makanan serta pakaian, dan kebutuhan lainnya.

Wali Kota Padang, Hendri Septa saat melepas personel BPBD Kota Pa­dang yang akan menya­lur­kan bantuan tersebut me­ngatakan bahwa bantuan tersebut dikirim setelah berkoordinasi dengan ja­ja­ran di Pemko Padang.

“Kita sama-sama tahu dan dapat informasi bahwa ada beberapa titik di Sumbar yang terdampak bencana, pertama di Kabupaten Tanah Datar, dan di Agam banjir lahar dingin, dan juga di Padangpariaman,” katanya, didampingi Sekda Andree Algamar, Asisten Edi Hasyimi, dan Kadinsos, Heriza Syafani.

Disebutkannya, Pemko Padang mengirim bantuan berupa beras 200 kg, pop mie 30 dus, minyak goreng 60 liter, roti 24 bungkus, teh 48 bungkus, kopi 10 kg, serta sarden 24 kaleng kemasan 425 gram, selain itu ada juga saos sambal sebanyak 24 botol, serta kecap 24 botol.

Sementara itu, BPBD Kota Padang juga menyalurkan bantuan berupa family kit sebanyak 30 boks, selimut sebanyak 250 lembar, matras untuk tidur sebanyak 200 lembar, serta 2 unit kantong jenazah. Sementara itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Padang, juga ikut menyalurkan bantuan be­rupa beras sebanyak 1 ton.

“Bantuan ini akan kita serahkan kepada saudara-saudara kita yang berada di lokasi terdampak bencana, selain itu, kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumbar langkah-langkah apa yang harus dilakukan, dan sudah diarahkan oleh bapak Gubernur,” katanya.

Selain itu, Hendri Septa juga menghimbau kepada seluruh personel yang berangkat dengan misi kemanusiaan itu untuk selalu hati-hati karena bahaya bisa saja terjadi sewaktu-waktu.

“Saya berpesan kepada personel yang akan berangkat untuk selalu hati-hati, karena lokasi masih berada dalam kondisi yang rawan. Tadi pagi saya men­dapatkan informasi dari BPBD kondisi jalan tersebut masih putus, yang terparah berada di air terjun Lembah Anai,” ungkapnya.

“Saya juga juga  kepada personel yang berang­kat, jika diminta untuk mem­bantu untuk mencari korban, maka semuanya akan bersedia untuk membantu, jika diminta tambahan anggota kita insyaallah siap,” katanya. (brm)

Exit mobile version