Hari ini, Sirine Tsunami Serentak Dibunyikan Pukul 10.00

Hendri Septa Wali Kota Padang

A.YANI, METRO–Kota Padang menjadi tuan rumah pelaksana kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasio­nal (HKBN) 2024. Kegiatan ini digelar pada 26 April 2024. Sirine dibunyikan pada pagi hari itu.

“Di peringatan HKBN nanti kita juga memastikan shelter, sirine dan lainnya berfungsi dengan baik,” kata Wali Kota Padang Hendri Septa, Kamis (25/4).

Nantinya, sirine akan di­bunyi­kan pada Jumat pagi. Sirine dibunyikan secara seren­tak pada pukul 10.00 WIB. War­ga diimbau untuk tidak kaget.

Kelaksa BPBD Kota Padang Hendri Zulviton mengatakan, pada pagi itu akan dibunyi­kan sirine di beberapa titik. Diharapkan masyarakat memahaminya dan mengi­kuti simulasi kesiapsiagaan bencana gempa dan tsunami tersebut.

“Masyarakat diarahkan ke tempat evakuasi sementara, seperti di SMPN 25, SMPN 7, SMAN 1, serta ke save zone di Sawahan dan Pasar Alai,” terangnya.

Kegiatan HKBN 2024 akan dipusatkan di Gedung Youth Center, Padang. Selain itu, Kota Padang juga mengenalkan Blue Line Tsunami Safe Zone (zona aman tsunami). Termasuk kegiatan lain seperti workshop dengan masyarakat pesisir, pelatihan dengan BPBD dan pemadam kebakaran, serta pertunjukan musik.

EWS Tsunami Inklusi

Sebelumnya, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar, Rudy Rinaldi menyebut, pada momentum helatan hari kesiapsiagaan nasional kali ini, Sumbar selaku tuan rumah akan mencoba memperkenalkan simulasi Early War­ning System (EWS) Tsunami Inklusi bagi kaum tuna rungu yang memiliki keterbatasan pendengaran.

Rudy menjelaskan, EWS Tsunami yang ada saat ini, hanyalah berupa sirine. Kondisi itu dikhawatirkan akan menyulitkan penyandang tuna rungu untuk melakukan evakuasi mandiri jika sewaktu-waktu terjadi Tsunami.

“Atas dasar itu kita tambahkan alat berupa lampu rotari berwarna merah yang sudah kita sepakati dengan saudara kita kaum tuna rungu. Kalau lampu EWS menyala warna merah ,berarti itu adalah perintah Evakuasi,” jelasnya.

Menurut Rudy, EWS Tsunami Inklusi adalah inovasi kebencanaan pertama yang lahir dari Sumatra Barat dan akan ditularkan secara luas kepada daerah lainnya pada momen hari kesiapsiagaan nasional pada 26 April.

Selain EWS Inklusi, pa­da kegiatan itu Sumbar juga akan mencoba ‘memprovokasi’ daerah lainnya di Indonesia untuk ikut memasang Blue Line batas landaan tsunami seperti yang saat ini telah terpasang dibeberapa titik di Kota Padang .

“Di daerah lain belum Blue Line batas landaan Tsunami. Padahal daerah lain pun juga punya ancaman Tsunami yang sama. Makanya kita akan mencoba memprovokasi BNPB untuk bisa mengadopsi itu di daerah rawan tsunami lain seperti di daerah barat pulau Sumatra,selatan pulau Jawa, Bali. NTB dan NTT,” ungkapnya.

Rudy menyampaikan, dalam momentum hari kesiapsiagaan nasional nanti, juga akan dilaksanakan gladi evakuasi bencana gempa bumi berpotensi tsunami serentak se Indonesia.

Gladi kesiapsiagaan bencana di Kota Padang mendatang, akan diikuti jajaran BPBD di 19 Kabupaten Kota se Sumbar, serta 30 BPBD Kabupaten Kota lainnya se Indonesia.

Daerah yang berada di kawasan pesisir pantai, akan melaksanakan gladi kesiapsiagaan menghadapi ancaman dan potensi bencana gempa berpotensi tsunami. “Bagi yang tidak berada di pesisir gladi nya adalah evakuasi korban gempa bumi. Ketika gladi dilaksanakan, serine peringatan dini Tsunami juga akan berbunyi, masyarakat diminta tidak panik karena itu hanyalah simulasi,” pungkasnya. (brm)

Exit mobile version