AIE PACAH, METRO–Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Teknologi Refuse Derived Fuel (TPST-RDF) di Kota Padang mendapatkan dukungan dari World Bank. Tim Leader, Jian Xie, Senior Environmental Specialist World Bank meminta komitmen penuh Pemerintah Kota Padang baik mengenai rencana dan regulasi pengelolaan.
“World Bank akan mendukung penuh TPST di Padang. Ini proyek yang juga akan dijalankan di berbagai kota di Indonesia. TPST adalah masterplan dalam mengatasi sampah di masa depan,” ujarnya dalam pertemuan bersama Wakil Wali Kota Ekos Albar di ruang Abu Bakar Jaar Balaikota Padang, Rabu (6/3).
Sementara itu, Wakil Wali Kota Padang, Ekos Albar mengatakan bahwa keberadaan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) nantinya diharapkan dapat mengurangi 200 ton sampah per hari yang akan menjadi bahan bakar pengganti batu bara bagi Semen Padang.
“Berdasarkan data yang kami terima, RDF bisa mengatasi 200 ton sampah per harinya untuk menjadi bahan bakar. Infrastrukturnya disupport oleh Kementerian PU bersama Bappenas melalui loan dari World Bank, dengan anggaran sekitar Rp128 miliar,” tuturnya.
Ekos Albar menyebut terdapat lebih kurang 650 ton sampah per hari di Padang, RDF mampu mengelola sekitar 200 ton, sementara dikelola bank sampah mencapai 100 ton. Pemerintah Kota Padang masih punya beban 350 ton lagi yang akan dikelola.