PADANG, METRO–Harga beras makin naik saja di pasaran. Sudah sejak beberapa bulan terakhir, harga beras tak kunjung turun, malah makin melangit. Warga yang merasa dirugikan atas kenaikan harga beras yang makin hari makin mahal dan sulit dijangkau.
Untuk mengantisipasi kenaikan dan kelangkaan beras saat ini jelang memasuki bulan Ramadhan, Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Barat menggelar Operasi Pasar (OP). Ini sebagai bentuk stabilisasi pasokan dan harga pangan, Senin (26/2).
Pada kegiatan yang digelar di Kantor Lurah Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang tersebut Bulog menyediakan sebanyak 700 kupon belanja.
Kupon belanja tersebut diberikan kepada warga setempat, untuk membeli kebutuhan pokok yang dijual dibawah harga pasar, dimana kegiatan Operasi Pasar tersebut melibatkan Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog.
Dalam Operasi Pasar tersebut, Bulog telah menyiapkan sebanyak tiga ton beras medium dari cadangan beras pemerintah.
Pemimpin Wilayah Bulog Sumatera Barat Sri Muniati mengatakan, untuk Operasi Pasar, Bulog menjual beras medium dengan harga Rp11.200 per kilogram, lebih murah dari harga eceran tertinggi yakni Rp11.500 per kilogram.
Ia menjelaskan, saat ini Bulog Sumbar memiliki stok beras operasional sebanyak 8.800 ton beras, selain itu juga terdapat 13.500 ton beras yang sedang dalam perjalanan.
“Pada prinsipnya kami menyalurkan beras SPHP ini melalui saluran pasar tradisional, retail modern, pengecer yang di luar pasar, kemudian kerjasama juga dengan pemerintah daerah, melalui gerakan pasar murah, dan banyak lagi, koperasi juga terlibat secara tidak langsung, itu adalah bentuk operasi pasar yang kita gerakan,” paparnya.
Selain beras, Operasi Pasar ini juga menjual daging sapi, tepung, minyak goreng, dengan harga yang lebih murah dari harga pasar.
Untuk kegiatan ini, Bulog Sumbar bekerjasama dengan Dinas Pangan Daerah, untuk memetakan wilayah yang akan dilaksanakan Operasi Pasar.
Sementara Lurah Kampung Pondok Eka Saputra mengatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan Operasi Pasar yang dilaksanakan Bulog tersebut.
“Terkait penjualan atau pembeliannya kepada masyarakat, kami jual bebas kepada seluruh warga Kelu rahan Kampung Pondok tanpa terkecuali, tapi dibatasi satu warga hanya boleh mendapat dua karung,” katanya.
Untuk diketahui harga beras di Kota Padang terus mengalami kenaikan sejak beberapa pekan terakhir. Untuk beras ukuran karung 10 kilogram, rata-rata mengalami kenaikan Rp5.000 dari biasnya.
Rudi, pedagang beras di Ulak Karang, mengaku, jika harga beras mengalami kenaikan untuk semua jenis, mulai dari IR 42, beras Solok, beras Sokan, Sokan Super, Anak Daro, beras Bukittinggi dan lainnya.
“Untuk beras Sokan biasa, sekarang dijual Rp165. 000 untuk karung 10 kilogram. Biasanya Rp160.000, dan harga itu juga sudah naik atau lebih mahal dari tahun 2023 lalu,” sebut Rudi.
Sedangkan untuk beras Sokan Super, pedagang ada yang menjual Rp175. 000 hingga Rp180.000 per karung 10 kilogram. Akibatnya, Rudi mengaku, banyak pembeli yang ‘tercekik’ saat mengetahui harga beras makin melangit.
“Harga beras ini sebenarnya tidak pernah turun lagi sejak 2023 lalu. Malah terus naik. Untuk stok sendiri, masih aman,” tukas Rudi. (brm)