Polda Sumbar Kerahkan 4.573 Personel Amankan TPS

CEK KESIAPAN— Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono melakukan pengecekan kesiapan personel yang akan dikerahkan untuk pengamanan TPS Pemilu 2024.

PADANG, METRO–Polda Sumatra Barat (Sumbar) mengerahkan 4.573 personel yang ditugaskan untuk pengamanan Tempat Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di wilayah hukumnya.

Hal itu diungkap Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono saat memimpin Apel Pergeseran Pasukan Personel Polri BKO Pengamanan TPS tahap pemu­ngutan suara Pemilu 2024, di lapangan depan Mapolda Sumbar, Senin pagi (12/2).

“Untuk pengamanan TPS sesuai dengan kea­daan seperti itu akan meli­batkan kekuatan penga­manan sebanyak 4.573 per­sonel polri, dengan rincian pelibatan kekuatan per­sonel Polda Sumbar 1.141 personel dan sisanya 3.432 personel merupakan per­sonel dari Polres jajaran,” ungkapnya.

Dikatakan Irjen Pol Su­haryono, pada hari Rabu tanggal 14 Februari 2024 merupakan puncak dari pelaksanaan pemilu tahun 2024 yang ditandai dengan pelaksanaan pencoblosan untuk pemungutan dan penghitungan suara pe­serta pemilu untuk memilih presiden/wakil presiden, anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD kab/kota dengan sistem pemilu profesional terbuka.

“Tahapan ini sangat pen­ting dan krusial sehing­ga perlu menjadi perhatian khu­sus dalam pelaksanaan pe­ngamanannya,” tegasnya.

Selain itu, jelas Irjen Pol Suharyono, tantangan tu­gas yang akan dihadapi oleh personel pengamanan TPS juga cukup komplit dan berat antara lain lokasi TPS yang ja­uh, transportasi yang ti­dak memadai, tran­sportasi laut yang sa­ngat dipe­nga­ruhi faktor alam, transportasi sungai, trans­portasi meng­gunakan ang­ku­tan tradisi­onil dan trans­portasi yang hanya bisa dilewati ken­daraan roda dua.

“Di samping itu ada per­masalahan lain yang juga perlu diketahui yakni ada sebanyak 215 lokasi TPS yang belum memiliki jaringan listrik, ada juga sebanyak 547 lokasi TPS belum bisa diakses jari­ngan internet (blankspot) serta diperkirakan masih ada lebih kurang sebanyak 79.404 pemilih yang sudah masuk di DPT tetapi belum  memiliki  KTP-elektronik,” jelasnya.

Irjen Pol Suharyono mengakui, semua  hal  itu merupakan persoalan di lapangan yang kemung­kinan besar akan dihadapi oleh personel Polri yang PAM di TPS.

“Belum lagi ancaman bencana alam seperti hu­jan dan banjir serta tanah lon­sor, ancaman erupsi Gu­nung Marapi, angin puting beliung dan badai serta gempa,” tutupnya. (rgr)

Exit mobile version