KPP Menolak Keras Kenaikan Retribusi Pertokoan Pasar

TOLAK KENAIKAN RETRIBUSI— KPP Pasar Raya Kota Padang menggelar rapat untuk menolak kenaikan iuran retribusi pertokoan Pasar Raya Padang, di aula rapat Masjid Muhammadiyah, Senin (5/2).

PASAR RAYA, METRO–Komunitas Padagang Pasar (KPP) Kota Padang me­nolak keras kenaikan iuran retribusi pertokoan Pa­sar Raya Padang dan pasar satelit lain. Hal itu ter­ungkap dari hasil rapat KPP dengan organisasi pe­dagang sejenis (ops-ops) yang menjadi unit or­ga­nisasi yang berafiliasi dengan KPP, Senin (5/2).

Sekretaris KPP Irwan Syofyan menyatakan, ke­nai­kan retribusi yang men­capai 25 persen dirasakan belum tepat, karena meng­ingat situasi dan kondisi per­dagangan dan ekonomi yang sedang lesu.

“Para pedagang cukup terkejut, retribusi dinaik­kan. Kenapa ini dinaikkan? Harusnya retribusi ini di­bayar­kan bila ada pelaya­nan. Apakah pemerintah Kota tidak tahu pelayanan dari jajarannya tidak mak­simal,” tukasnya.

Irwan menilai, jajaran Pemko Padang dalam me­la­kukan pengamanan di Pasar Raya Padang hingga ke sepanjang jalan Permindo masih belum maksimal, sebagaimana yang tertuang dalam SK No. 438 ta­hun­ 2018 tentang lokasi dan jadwal berdagang PKL ternyata kerap dilanggar dan terkesan ada pembiaran.

“Kami juga berencana meng­gandeng lawyer yang bersifat permanen untuk menyuarakan hak yang seharusnya kami dapat,” katanya.

Irwan menegaskan agar­­ selama bulan Rama­dhan jajaran Dinas Perdagangan dapat bertindak sesuai dengan isi SK Perwako 438, yang bertujuan agar tidak kembali terjadi kesemrawutan seperti ta­hun sebelumnya.

Selain itu, Irwan juga mengeluhkan soal ke­ama­nan yang selama ini ada di Pasar Raya Padang, terutama pada malam hari mulai marak aksi pencurian. “KPP memohon agar pihak ke­ama­nan khususnya kepolisian lebih ekstra menjaga keamanan dan ketertiban karena kondisi pasar raya kurang aman dengan mulai maraknya pencurian,” kata Irwan Syofyan.

Rapat yang digelar di aula Masjid Taqwa Muhamnadiyah, kemarin, dihadiri Pembina KPP H Irsal Mudatsir, KSB KPP H Asril Manan, Irwan Syofyan, Irsal Mawardi dan sejumlah Organisaso pedagang sejenis (OPS) seperti Apepi, KPPB, HIPPI, KP3A. (brm)

Exit mobile version