Kunjungi RS Semen Padang Pasca Ledakan, Hendri Septa Sampaikan Duka Cita Mendalam

UCAPAN DUKA— Wali Kota Padang Hendri Septa mengunjungi rumah sakis SPH, Rabu (31/1). Dalam kunjungan tersebut, Hendri Septa menyampaikan turut berduka cita atas musibah yang terjadi di RS SPH, Selasa (30/1) sore tersebut.

PAUH, METRO–Pemerintah Kota Padang turut berduka cita atas musibah yang terjadi di Rumah Sakit Semen Padang pada Selasa (30/1), sekitar pukul 15.30 WIB. Ucapan duka ini disampaikan langsung Hendri Septa sewaktu mengun­jungi Rumah Sakit Semen Pa­dang, Rabu (31/1).

“Atas nama Pemerintah Kota Padang kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, terutama pihak rumah sakit yang telah memindahkan pasien-pasienya ke rumah sakit yang ada di Kota Padang, dan saat ini sudah tidak ada lagi pasien yang dirawat di rumah sakit ini,” katanya kepada awak media

Musibah ledakan ini terjadi di lantai 7 dan merembes sampai ke lantai 1. Ledakan ini diduga terjadi karena adanya kelupaan sewaktu perbaikan AC. Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa, namun tetap menimbulkan korban luka-luka.

Hendri Septa mengatakan, bahwa saat ini pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan terhadap Musibah ledakan yang terjadi di RS Semen Padang. Ia pun meminta kepada masyarakat untuk tenang dan  menunggu kepastian penyebab ledakan ini.

“Kami meminta ma­sya­rakat untuk tenang, dan tidak termakan berita hoax. Kami akan selalu berkoordinasi dengan pihak rumah sakit, dan kepolisian apabila nantinya ada yang dibutuhkan dari Pemerintah Kota Padang,” pungkas Hendri Septa didampingi Camat Pauh Ronny.

Seperti diketahui sebelumnya, ledakan besar me­lu­luh­lantakkan ruang pelayanan lantai satu Rumah Sakit Semen Padang Hospital (SPH), Selasa (30/1) sekitar pukul 15.40 WIB. Sontak saja, insiden itu membuat para pasien dan pengunjung panik untuk menyelamatkan diri.

Berdasarkan keterangan dari pihak Kepolisian, ledakan besar itu diduga adanya kelalaian pengerjaan perbaikan Air Conditioning (AC) hingg membuat enam unit outdoor central AC meledak. Dampaknya, operasional SPH dihentikan sementara dan seluruh pasien di evakuasi di rumah sakit terdekat.

Kapolresta Padang Kombespol Ferry Harahap, yang datang untuk meninjau langsung lokasi terjadinya ledakan tersebut, usai melakukan olah TKP mengatakan bahwa adanya dugaan kelalaian yang dilakukan oleh para pekerja perbaikan AC di lantai tujuh SPH tersebut.

“Kami jelaskan informasinya, agar tidak terjadi salah informasi, ini bukan ledakan bom, tidak ada ledakan bom. Yang terjadi adalah lantai tujuh sedang ada perbaikan AC, jadi sedang ada melakukan pekerjaan pengelasan, disaat mereka istirahat jadi meninggalkan pekerjaan, mungkin lupa gas las tersebut ditutup atau tidak sehingga terjadinya leda­kan,­”kata Kombespol Ferry didampingi Danrem Wira­braja, Brigjen TNI Rayen Obersyl, Selasa, (30/1).

Akibat ledakan tersebut, seketika terjadi kepanikan diantara seluruh pa­sien, keluarga pasien serta pihak rumah sakit. Sehingga seluruh pasien terpaksa di evakuasi ke rumah sakit terdekat, dan operasional di SPH untuk sementara waktu terpaksa di berhentikan.

Lanjut Kombespol Ferry, setidaknya adanya enam unit all door sentral AC di SPH rusak berat, dan karena system instalasi AC rumah sakit tersebut dipasang dalam jaringan bersifat sentral, sehingga ledakan juga menjalar ke lantai satu.

Selain itu, akibat ledakan tersebut juga mengakibatkan kaca pecah di lantai enam, serta plafond dilantai satu mengalami ke­ru­sakan yang cukup pa­rah, hingga jatuh ke lantai

“Oleh karena system AC di rumah sakit ini terpasang sentral, ledakan yang terjadi di lantai tujuh tersebut juga menjalar ke lantai satu di ruang pelayanan tepatnya di depan lift,” ungkapnya.

Dijelaskannya lagi, yang dilakukan oleh petugas saat ini adalah proses evakuasi pasien yang sedang di rawat di SPH. Untuk sementara waktu operasional RS di hentikan hingga waktu perbaikan selesai.

“Tidak ada korban meninggal dunia, untuk data berapa korban luka-luka belum bisa kami verifikasi dengan jelas, karena seluruh pasien kita pindahkan ke rumah sakit terdekat, baik korban luka maupun pasien terdampak. Total 102 orang pasien yang di­ra­wat di SPH yang hari ini di evakuasi ke rumah sakit terdekat saat ini,” katanya.

Pantauan POSMETRO di lapangan, terlihat kepanikan dari pasien dan keluarga pasien, pasien terdampak dilarikan ke RS-RS terdekat yang ada di Kota Padang untuk mendapatkan perawatan medis. Para pasien tersebut dibawa dengan ambulans yang datang dari berbagai pihak.

Keterbatasan ambulans yang dimiliki pihak rumah sakit, sehingga pasien satu persatu harus dilansir menuju rumah sakit terdekat. Di halaman SPH tersebut selain ada pasien beserta keluarga, dan karyawan rumah sakit juga tampak dipenuhi oleh masyarakat yang sengaja datang untuk menyaksikan kejadian tersebut, sementara pihak Kepolisian menjaga ketat TKP dan memasangkan police line.

Direktur SPH, dr Selfi Farisha, MKes, yang terpenting saat ini adalah mengutamakan keselamatan seluruh pasien yang dirawat di SPH, maka pihaknya melakukan upaya pemindahan pasien ke rumah sakit terdekat setelah berkoordinasi dengan pim­pinan rumah sakit dan Dinkes Provinsi Sumbar.

“Untuk sementara operasional SPH kami off-kan hingga batas waktu yang belum ditentukan, aliran listrik yang mengalir di SPH sebetulnya ma­sih berfungsi, tetapi kita off-kan karena jika terjadi korsleting atau apapun alirannya lang­sung putus,” katanya.

Sementara, menurut pengakuan salah seorang masyarakat ledakan tersebut terdengar hingga ke rumah nya yang berjarak dalam radius kurang lebih satu kilometer dari sumber suara.

“Saya ketika itu sedang berada di rumah, dan men­dengar suara ledakan yang cukup keras hingga membuat kaca rumah bergetar,” ungkap salah seorang warga yang tinggal di kawasan belakang SPH, Yulia Agustin, (57). (brm)

Exit mobile version