Pasca Tawuran di Kompleks Balaikota, Disdik Padang Akan Keluarkan Surat Edaran Salat Jumat di Sekolah

Yopi Krislova Kadisdik Kota Padang

AZIZ CHAN, METRO–Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Padang menghimbau ke­pada seluruh kepala sekolah tingkat SMP dan SMA di Kota Padang untuk menjaga anak didiknya terutama disaat waktu salat Jumat berlangsung. Kepada sekolah yang mempunyai masjid atau ruangan tertutup yang representatif bisa untuk me­nu­naikan salat Jumat, diminta untuk mengarahkan murid Jumatan di lingkungan sekolah.

Hal tersebut dimaksud­kan agar dapat memini­malisir terjadinya aksi ta­wuran yang ada terjadi. Baru-baru ini Kepala Disdik Kota Padang, Yopi Krislova menyoroti tawuran antar pelajar yang terjadi di kom­pleks Balaikota Padang be­berapa waktu lalu.

Yopi menyebut pihaknya akan mengeluarkan surat edaran (SE) agar setiap sekolah tingkat SMP dan SMA dapat menyelenggarakan salat Jumat di aula atau ruangan tertutup di sekolah yang memungkinkan untuk diselenggarakannya salat Jumat.

“Baru-baru ini memang terjadi aksi tawuran di kompleks Balaikota Padang, untuk itu kita menghimbau kepada seluruh kepala sekolah untuk memperhatikan murid-muridnya. Terlebih lagi, diwaktu salat Jumat, untuk menyelenggarakan sholat Jumat di aula atau ruangan yang representatif masing-masing sekolah agar tidak ada murid yang keluyuran,­”ungkapnya, Rabu, (31/1).

Bagi sekolah yang tidak memiliki tempat yang representatif untuk menyelenggarakan salat Jumat, diminta untuk menunaikan salat Jumat di masjid dekat perkarangan sekolah dengan diawasi oleh guru.

Katanya, di setiap salat Jumat tersebut murid juga diminta untuk membuat ring­­ka­san isi khotbah yang disampaikan oleh khatib, sehingga menjadi bukti bahwa murid itu berada di mesjid atau ruangan tempat menyelenggarakan sa­lat Jumat.

Dia menyebut, peristiwa tawuran jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi pengurangan jumlah kasus, Yopi mengatakan akan terus berkoordinasi dengan pihak Satpol-PP dan kepolisian, serta terus menghimbau kepada pihak sekolah, wali murid serta komite sekolah.

“Kita berharap guru pendidikan agama dapat menyampaikan kepada seluruh murid tentang bahaya dari dampak negatif tawuran, secara emosional mereka lebih dekat dengan siswa yang berhadapan langsung setiap harinya,” katanya. (brm)

Exit mobile version