“Ada sekitar enam baliho yang dirusak dengan cara disilet. Baliho- baliho itu baru saja terpasang pada Sabtu (6/1) lalu,” katanya.
Ismail sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan pelaku perusak baliho tersebut. “Saya telah mendapatkan informasi dari seseorang berinisial ‘E’ yang mengaku telah disuruh salah seorang oknum caleg DPRD Sumbar,” lanjut Ismail.
“Si E ini mengakui bahwa dirinya telah diperintah untuk merobek dan merusak baliho saya. Dia juga mengakui telah menyuruh A untuk merusak baliho sembari memberikan pisau cutter,” tutur Ismail seusai laporan.
Ismail sangat mengecam aksi perusakan ini. Menurutnya, aksi perusakan baliho telah merusak suasana sejuk menjelang Pemilu 2024 di Kota Padang. Dia juga berharap, aksi serupa tidak terjadi terhadap baliho-baliho lain.
“Saat ini, saya sifatnya menunggu dari Bawaslu saja lagi. Mengenai laporan adanya dugaan pidana lainnya terkait pengrusakan ini akan saya sampaikan juga nanti pada APH,” tutup Ismail.
Sementara itu, Edo Roberto petugas di Bawaslu Padang yang menerima laporan tersebut membenarkan ada laporan yang dibuat atas nama Ismail Novendra. “Untuk pernyataan yang lain, lebih baik nanti disampaikan oleh Komisioner saja,” tulis Edo via WhatsApp messenger. (brm)