PADANG, METRO–Polri harus memperbaiki dan meningkat komunikasi. Khususnya, personel kepolisian yang sering bersentuhan dengan masyarakat. Pasalnya, senjata utama polisi adalah komunikasi, tetapi kelemahan utama polisi juga komunikasi.
Hal itu diungkap Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional, Aqua Dwipayana memberikan motivasi kepada personel Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Sumbar, Jumat (24/11).
“Itu kan setiap hari (polisi) berhadapan dengan masyarakat selama 24 jam. Yang utama itu komunikasi. Jadi senjata utama tidak seperti yang dimiliki TNI. Karena apa? Masyarakat itu adalah saudara. Sehingga perlu bagi polisi memperbaiki dan meningkatkan kemampuan komunikasinya,” kata Aqua Dwipayana.
Aqua Dwipayana menyebutkan dirinya telah berkeliling Indonesia, sharing dan memberikan motivasi kepada jajaran kepolisian. Ia mengakui, kemampuan komunikasi polisi perlu ditingkatkan.
“Saya sudah puluhan tahun sharing dari Aceh ke Papua dengan polisi. Saya terus terang kemampuan komunikasi polisi perlu ditingkatkan secara terus menerus. Contohnya yang sangat bersentuhan dengan masyarakat ada Babinkamtimas,” ungkapnya.
Selain soal komunikasi, lanjutnya, juga tentang kepercayaan diri. Anggota Polri, tidak boleh minder dengan lingkungan.
“Karena saya sering menemukan pertanyaan, pak di lingkungan saya ada profesor, doktor ada pengusaha, saya minder. Tidak perlu. Karena apa? Yang namanya teman-teman di lapangan apa pun pangkatnya adalah ambasador atau duta dari Kapolri. Kalau di daerah adalah duta Kapolda,” ujarnya.
“Tapi itu tadi, kemampuan dia dalam berkomunikasi, prilaku dia, harus mencerminkan itu. Caranya bagaimana? Belajar. Belajar komunikasi. Artinya, belajar terus menerus, bisa otodidak. Kalau semua polisi bisa menguasai respek, empati, audibel, klitik, humble itu luar biasa kemampuan komunikasinya,” tambahnya.
Aqua Dwipayana mengungkapkan untuk berkomunikasi perlu dari hati dan hati-hati serta rendah hati.
“Karena apa? Kapolri kita rendah hati, Kapolda kita rendah hati. Tidak usah jauh-jauh role modelnya di luar Polri. Di dalam Polri saja. Dan yang paling besar adalah Polri masih tetap eksis karena mendapat dukungan dari rakyat. Jangan sekali-sekali menyakiti hati rakyat,” katanya.
Soal rezeki, Aqua Dwipayana menyebut tidak usah khawatir, karena sebagai orang muslim, orang beragama sudah tercatat di Lauhul Mahfudz. Rezeki tidak hanya semata-mata uang. Rezeki bisa juga silaturahim.
“Konsep hidup, yakni 3 B, berdoa, bekerja dan bersyukur. Oleh sebab itu, tingkatkan kinerja dan komunikasi. Kerja itu ibadah niatkan karena Allah agar bahagia sukses dan berpahala. Bekerjalah dengan sepenuh hati, karena rezeki itu tak terbatas,” pungkas Aqua.
Sementara itu, Dirpolairud Polda Sumbar, Kombes Pol Sahat Hasibuan, mengatakan, kegiatan pemberian motivasi kepada personel untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan presisi Ditpolairud ke masyarakat.
“Beliau (Aqua Dwipayana), membagikan motivasi bagaimana polisi dicintai masyarakat, meningkatkan kepercayaan publik. Kita sangat beruntung bisa bertatap muka, karena tidak semua bisa bertatap muka dengan beliau,” tutupnya. (rgr)