Wako Paparkan Upaya Padang Bertahan dan Hadapi Bencana

INTERNATIONAL CONFERENCE— Wali Kota Padang Hendri Septa menyampaikan materi bagaimana upaya Kota Padang dalam bertahan dan menghadapi bencana selama 14 tahun terakhir, saat International Conference on Disaster Mitigation and Management (ICDMM), di Gedung Youth Center, Jumat (29/9).

AZIZ CHAN, METRO–Wali Kota Padang Hendri Septa menja­barkan upaya Kota Padang dalam bertahan dan menghadapi bencana selama 14 tahun terakhir. Hal itu dija­bar­kannya di depan peserta International Conference on Disaster Mitigation and Management (ICDMM), di Gedung Youth Center, Ju­mat (29/9).

“Negara kita, khususnya Kota Padang juga kerap mengalami bencana gempa seperti Jepang. Bencana gempa paling dahsyat 14 tahun terakhir pada 30 September 2009 sempat melanda Padang,” kata wako.

Gempa berkekuatan 7,9 SR itu menewaskan 383 orang, 431 orang mengalami luka berat, 771 luka ringan. Tidak hanya itu,  puluhan bangunan juga mengalami kerusakan sedang hingga berat.

“Dengan kejadian itu, Padang merencanakan ber­bagai program penanggulangan bencana. Misalnya perencanaan pemindahan populasi atau penduduk ke daerah pusat Kota Padang yang diper­kiraan aman dari tsunami,” ujarnya dalam konferensi internasional bertajuk ‘Predicted and Unpredicted Disaster itu.

Kemudian, Hendri Septa menyampaikan Kota Padang punya potensi bencana alam yang sangat banyak. Selama 14 tahun terakhir Kota Padang juga sering terjadi banjir, umumnya disebabkan pasang air laut yang naik kemudian curah hujan yang tinggi.

“Kita juga menyadari potensi megathrust yang ada di Mentawai juga ancaman bagi Kota Padang. Sebab itu, Pemko Padang dalam BPDB sudah mempunyai beberapa shelter aktif yang mampu menampung ratusan bahkan ri­buan orang dan tersebar di sepanjang pesisir Pantai Padang,” imbuhnya.

Saat ini sebut Hendri, di seluruh Kota Padang sudah tersebar 25 unit rambu-rambu peringatan, batas perkiraan aman tsunami, serta papan informasi sebanyak 20 unit. Ia juga memuji kesiapan dan kewaspadaan masyarakat Kota Padang akan ancaman ini.

“Kesiapan masyarakat Kota Padang dalam eva­kuasi mandiri sudah sangat baik, salah satunya saat gempa yang berpusat di Mentawai saat lebaran 23 April lalu,” sambungnya.

Sebab itu, ujar Hendri di hadapan delegasi internasional yang mengikut kegiatan secara hybrid, Pa­dang memperoleh dua pres­tasi dari UNESCO yai­tu Tsunami Ready Community melalui Kelurahan Purus dan Lolong Belanti.

“Melalui kegiatan ini kita harap dapat pengetahuan lanjut, belajar,  dan berbagi dengan berbagai negara mengenai bagaimana dan apa yang harus dilakukan ketika bencana yang diprediksi dan tidak terprediksi terjadi,” tutupnya.

The Chairman of ICDMM Prof Abdul Hakam menyampaikan, dengan konferensi ini harapannya semua delegasi dari berbagai negara dapat berbagi pengetahuan. Tujuannya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik kendati bencana yang diprediksi ataupun tidak terprediksi terjadi.

Hadir juga dalam agenda itu, Sekretaris Daerah Kota Padang Andree Algamar, Kepala Bappeda Kota Padang Yenni Yuliza, dan Kepala OPD Pemko Padang. (rel)

Exit mobile version