Saat ini sebut Hendri, di seluruh Kota Padang sudah tersebar 25 unit rambu-rambu peringatan, batas perkiraan aman tsunami, serta papan informasi sebanyak 20 unit. Ia juga memuji kesiapan dan kewaspadaan masyarakat Kota Padang akan ancaman ini.
“Kesiapan masyarakat Kota Padang dalam evakuasi mandiri sudah sangat baik, salah satunya saat gempa yang berpusat di Mentawai saat lebaran 23 April lalu,” sambungnya.
Sebab itu, ujar Hendri di hadapan delegasi internasional yang mengikut kegiatan secara hybrid, Padang memperoleh dua prestasi dari UNESCO yaitu Tsunami Ready Community melalui Kelurahan Purus dan Lolong Belanti.
“Melalui kegiatan ini kita harap dapat pengetahuan lanjut, belajar, dan berbagi dengan berbagai negara mengenai bagaimana dan apa yang harus dilakukan ketika bencana yang diprediksi dan tidak terprediksi terjadi,” tutupnya.
The Chairman of ICDMM Prof Abdul Hakam menyampaikan, dengan konferensi ini harapannya semua delegasi dari berbagai negara dapat berbagi pengetahuan. Tujuannya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik kendati bencana yang diprediksi ataupun tidak terprediksi terjadi.
Hadir juga dalam agenda itu, Sekretaris Daerah Kota Padang Andree Algamar, Kepala Bappeda Kota Padang Yenni Yuliza, dan Kepala OPD Pemko Padang. (rel)