PAUH, METRO–Dinas Peternakan dan Pertanian Kota Padang melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaan masyarakat seperti kera, anjing dan kucing. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus rabies, setelah seekor anjing yang diduga suspek rabies “menggila” dan telah menyerang 22 warga di jalan Alai, Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Selasa (26/9) lalu.
Hasil pemeriksaan laboratorium, anjing yang menggigit puluhan orang itu dinyatakan positif rabies. Pantauan POSMETRO di salah satu posko yang disediakan Dinas Peternakan dan Pertanian Kota Padang, di Kelurahan Pisang Rabu (27/9) siang, sudah 14 hewan yang divaksi, 12 ekor kucing dan 2 ekor lainnya adalah anjing.
Menurut seorang pemilik peliharaan, vaksinasi perlu diikuti masyarakat lainnya karena adalah salah satu langkah untuk mencegah mewabahnya virus rabies, terutama baru-baru ini ada kasus berkeliarannya anjing yang diduga suspek rabies.
“Ini saya sekarang membawa beberapa ekor kucing yang akan mendapatkan vaksinasi dari dinas. Vaksinasi ini penting karena dapat mencegah menularnya penyakit rabies pada hewan, apalagi kemaren ada anjing liar yang menyerang warga, kita kan tidak tahun peliharaan siapa saja yang juga sudah diserang oleh anjing itu,” ungkap Resti Marta, sambil menggendong tiga ekor kucing.
Sementara dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Pertanian, Medik Veteriner bidang Keswan, Veppy Yulanda Sari, mengatakan bagi hewan yang sudah dilakukan vaksinasi, selama seminggu kedepan tidak diperbolehkan mandi atau disiram air.
“Untuk hewan yang sudah divaksinasi hari ini diharapkan kepada pemiliknya untuk tidak memandikan peliharaannya selama satu minggu ke depan. Karena jika terkena air maka akan bisa stres, sehingga imunitas tubuh akan drop,” ungkap Drh. Veppy.
Vaksinasi rabies terhadap hewan peliharaan menurutnya sangat penting dilakukan, karena rabies adalah semacam virus yang langsung menyerang otak, selain itu juga dapat menularkan dari hewan ke manusia.
Menurut data dari Dinas Peternakan dan Pertanian Kota Padang, vaksinasi terhadap peliharaan tersebut dilakukan di empat lokasi yang dilakukan secara serentak, dengan memakai kantor lurah sebagai posko.
Seperti Kantor Lurah Pisang, kantor lurah Binuang Kampung Dalam, Kantor Lurah Limau Manis, dan Kantor Lurah Kapalo Koto. Masing-masing dari posko tersebut dibekali dengan 100 dosis.
“Vaksinasi terhadap hewan peliharaan seperti anjing, kucing dan kera yang kita lakukan hari ini, kita dibantu sebanyak 2000 dosis dari Pemerintah Provinsi, saat ini kita melakukan vaksinasi di empat tempat yang berbeda secara serentak, masing-masing tim membawa 100 dosis,” Kata Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani.
Dikatakannya lagi, hingga hari ini sudah disuntikkan dosis kepada 61 hewan peliharaan yang dibawa masyarakat di posko yang sudah disediakan. “Vaksinasi ini akan dilakukan selama satu pekan di Kecamatan Pauh, di posko yang telah ditentukan,” tutupnya.
Positif Rabies
Di sisi lain, anjing yang sempat menggila hingga menyerang 22 warga kemarin akhirnya dinyatakan positif terkena virus rabies. Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani. Anjing tersebut dilakukan pemeriksaan lanjutan di Laboratorium Veteriner Baso yang berada di Bukittinggi.
“Mengenai anjing yang menyerang 22 orang korban di wilayah Pauh, hasil pemeriksaan labor nya sudah keluar. Hewan tersebut dinyatakan positif terjangkit virus rabies,” katanya.
Anjing tersebut mengalami gejala ganas, di mana dia menyerang apa saja yang ditemuinya, hingga menyebabkan korban puluhan orang. “Langkah mencegah berupa vaksinasi terus kita galakkan, karena mengingat kita tidak tahu kemana saja anjing itu berkeliaran, dan berapa anjing lainnya yang sudah digigit,” tambahnya lagi.
Kepada korban, dia berharap agar lebih intensif memeriksakan kesehatannya ke puskesmas dan melakukan vaksinasi secara berkala yang telah disiapkan di puskesmas.
“Sejak awal 2023 ini, kita sudah menyuntikkan vaksin terhadap Hewan Pembawa Rabies (HPR) sebanyak 750 dosis,” ulasnya.
Diketahui, bagi manusia yang sudah terjangkit virus rabies tidak ada obat yang dapat diberikan, dan hanya menunggu waktu untuk meninggal dunia.
Dinkes Pantau Kondisi Korban
Hingga kemarin Dinkes Kota Padang terus memantau keadaan korban yang diserang dan digigit anjing liar. “Masyarakat yang menjadi korban gigitan HPR itu sebanyak 22 orang, kemudian juga sudah memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) untuk pasien,” ungkap Kepala Dinkes Kota Padang, Srikurnia Yati, Kamis (28/9).
Petugas melakukan pemantauan terhadap para korban gigitan, terutama pada hari ketujuh dan hari ke-21. Di hari yang telah ditentukan itu, akan diberikan kembali VAR terhadap para korban agar tercegah dari infeksi rabies.
“Untuk SAR-nya (Serum Anti Rabies) sudah diberikan kepada pasien dengan risiko tinggi, yakni jarak luka atau gigitan yang dekat dengan otak, itu sudah diberikan sewaktu di RS Unand,” katanya.
Dia juga mengatakan akan mengintruksikan kepada jajaran kesehatan di Puskesmas untuk mempersiapkan tata laksana untuk menangani apabila ada korban serangan dari anjing liar yang semacam ini.
“Kita juga mengintruksikan kepada petugas di setiap puskesmas untuk mempersiapkan tata laksana apabila ada lagi masyarakat kita yang menjadi korban serangan anjing liar, diharap tidak ada lagi yang menjadi korban,” katanya.(cr2)