Kisruh Brimob Masuk Masjid Raya Sumbar Gunakan Sepatu,  DMI:Tikar itu Digunakan Pendemo untuk Tidur, Bukan Tempat Shalat

BUBARKAN PENDEMO— Anggota Brimob Polda Sumbar membubarkan para pendemo asal Air Bangis, Pasbar yang berada di lantai 1 Masjid Raya Sumbar dengan memakai sepatu, Sabtu (5/8) lalu.

KHATIB, METRO–Dewan Masjid Indonesia (DMI) angkat bicara terkait insiden oknum Brimob yang masuk ke dalam kompleks Masjid Raya Sumbar saat mengusir warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) pada Sabtu (5/8) lalu.

Sekretaris DMI Sumbar, Alirman Hamzah mengatakan, lokasi yang disebutkan dalam video tersebut meru­pakan lantai dasar Masjid Raya Sumbar, na­mun bukan tempat salat.

“Itu aula Masjid Raya Sumbar, di sana ada aula, ruang pertemuan LPTQ, ruang pertemuan terbatas, kantor DMI, kantor pengu­rus masjid. Semuanya bu­kan bahagian langsung de­ngan tempat salat, tempat salat itu di lantai dua,” katanya, Senin (7/8) sore.

Terkait dengan tikar yang tampak dalam video, Alirman menyebut bahwa itu bukan tikar shalat, me­lain­kan tikar yang digu­na­kan kepada para pengun­juk rasa sebagai tempat tidur yang lebih layak ke­pada para pengunjuk rasa.

“Itu kan beda bentuk­nya, raginya dengan ben­tuk gambar (tikar salat) di lantai atas. Iya memang di tempat lain seperti itu tem­pat shalat, tapi di Masjid Raya Sumbar tidak,” kata­nya.

Terkait tikar yang digu­nakan untuk tidur meng­ha­dap ke arah kiblat, ia kem­bali menegaskan bah­wa benda tersebut bukan digu­nakan untuk shalat.

“Iya menghadap kiblat, namun (tikar) itu bukan digunakan untuk shalat dan itu juga bukan ruang shalat. Memang, beberapa kali saya melihat, banyak yang masih tidur-tiduran ketika waktu shalat masuk, tempat salat itu ada di lantai atas,” katanya.

Dia menjelaskan ter­kait tindakan oknum Bri­mob yang masuk menggu­na­kan sepatu tidak masa­lah karena ruang yang digunakan para pendemo mau dikosongkan.

“Mereka (pengunjuk rasa) sudah dipanggil ke­luar, ruang itu mau diko­songkan, jadi tidak ma­salah (Brimob masuk pakai sepatu). Polisi hanya membantu mereka agar keluar dari ruang itu, sudah terlalu lama. Brimob ini karena dikejar waktu, ma­ka­nya mereka masuk tan­pa membuka sepatu, na­mun di acara lainnya juga menggunakan sepatu,” ka­t­a­nya.

Terkait persoalan ma­syarakat pendemo yang beragama Islam shalat di lantai dasar, dia menyebut warga tersebut tidak me­ngi­kuti aturan yang berlaku di Masjid Raya Sumbar.

“Banyak sekali pakaian, pakaian dalam, celana da­lam yang dijemur di lantai dasar (Masjid Raya Sum­bar),” katanya.

Sebelumnya dibe­rita­kan, ribuan warga Air Ba­ngis, Sumbar dipu­langkan oleh pihak kepolisian dan Pemkab Pasbar pada Sabtu (5/8) sore.

Polisi dan aparat pe­merintahan memulangkan ribuan masyarakat usai berhari-hari melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Sumbar. Ribuan masyarakat yang berada di Masjid Raya Sumbar dipulangkan me­ng­gunakan bus Pemkab Pas­bar.

Selain itu, ratusan ang­gota Brimob Polda Sumbar terlihat bersiaga di kom­pleks Masjid Raya Sumbar.

Isak tangis sesama pen­­demo mewarnai kepu­langan dari para pengun­juk rasa Air Bangis yang be­rjumlah ribuan orang. (cr2)

Exit mobile version