Pendemo Air Bangis Bawa Anak, DP3AP2KB Datangkan Psikolog

DATANGKAN PSIKOLOG— DP3AP2KB Kota Padang bersama DP3AP2KB Pemprov Sumbar menerjunkan tenaga psikolog di tengah anak-anak yang dibawa orangtuanya saat berdemo di depan kantor Gubernur. Selain membawa psikolog, DP3AP2KB juga membawa sejumlah permainan dan alat peraga bagi anak.

SUDIRMAN, METRO–Ribuan masyarakat Air Bangis melakukan unjuk rasa sejak Senin (31/7) lalu di Kantor Gubernur Sumatera Barat. Sudah lima hari mereka di Padang. Pendemo memilih “menginap” di Masjid Raya Sumatera Barat.

Mirisnya, pendemo tidak saja laki-laki, tetapi juga wanita yang membawa anak-anaknya. Mereka berkumpul dan tidur di lantai I masjid.

Kondisi ini cukup men­jadi perhatian Pemerintah Kota Padang yang baru saja mendapat penghar­gaan Kota Layak Anak ka­tegori utama dari peme­rintah pusat. Anak-anak pendemo yang harusnya mendapat pelajaran di sekolah, kini justru harus ikut orangtuanya berpa­nas-panas berorasi di jalan dan menginap di masjid.

“Kami melihat ada sekitar 200-an anak yang dibawa orangtuanya ke sini (Padang),” ujar Kepala DP3AP2KB Kota Padang Eri Sendjaya, Jumat (4/8/).

Melihat kondisi itu, DP3AP2KB Kota Padang bersama DP3AP2KB Pemprov Sumbar menerjunkan tenaga psikolog di tengah anak-anak. Dua psikolog dan ASN memberi edukasi kepada anak-anak pendemo. Termasuk bimbingan permainan sesuai usia anak.

“Anak-anak terlihat su­dah letih dan jenuh, karena itu kita datangkan psi­kolog, karena kita harus terus menjaga psikologis anak,” ujar Eri Sendjaya.

Selain membawa psi­kolog, DP3AP2KB juga mem­bawa sejumlah permainan dan alat peraga bagi anak. Hal ini menurut Eri Sendjaya, telah mengalihkan perhatian anak. Ketika anak sudah bosan, permainan didatangkan, anak-anak pun kembali terlihat riang dan gembira.

“Beruntungnya, perhatian anak menjadi teralihkan, mereka tidak lelah dan jenuh lagi,”ung­kap­nya.

Kepala DP3AP2KB Kota Padang itu mengimbau kepada seluruh pendemo agar tidak melibatkan anak saat melakukan unjuk rasa. Karena akan banyak hal yang dirugikan. Seperti pendidikan bagi anak yang seharusnya didapatkan di sekolah. Namun harus terhenti karena saat ini anak-anak justru harus libur sekolah dan ikut orangtua ke Padang. Serta rugi waktu dan perkembangan psi­kologis anak.

“Tentunya kita menginginkan orangtua tidak membawa anak saat menyampaikan aspirasi, sampaikan aspirasi melalui saluran yang tepat, semoga setelah ini pendemo dan anak-anak cepat pulang ke Air Bangis,” harapnya. (cr2)

Exit mobile version