Hingga Juni 2023, Angka Stunting di Padang Selatan Turun

LOKAKARYA— Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Srikurnia Yati saat menghadiri acara Lokakarya Mini Stunting di Kantor Camat Padang Selatan, Senin (24/7).

PADANG, METRO–Angka stunting di Ke­ca­matan Padang Sela­tan, Kota Padang, hingga Juni 2023 mengalami pe­nu­runan yaitu tercatat se­banyak 183 kasus. Pe­nurunan angka ini dilihat dari tahun 2022 yang tercatat 232 kasus.

Kepala Dinas Kese­ha­tan Kota Padang Sri­kur­nia Yati menuturkan bahwa seluruh pihak ha­rus bahu membahu me­nurunkan angka stunting. Salah satunya de­ngan memaksimalkan posyandu dan penguatan kampung Keluarga Ber­kua­litas (KB).

“Stunting, masalah ku­rang gizi yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yaitu tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya,” katanya dalam membuka acara Lokakarya Mini Stunting di Kantor Camat Pa­dang Selatan, Senin, (24/7).

Lebih lanjut, dia berharap tenaga kesehatan yang ada di puskesmas se-Kecamatan Padang Selatan memunculkan inovasi dalam mengajak ibu hamil dan balita.

Sementara, Kepala Bi­dang Pengendalian Pendu­duk (Dalduk) Dinas Pemberdayaan Perempuan Per­­lindungan Anak Pe­ngen­­dalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang Andi Amir, menyampaikan pentingnya memaksimalkan pendampingan terharap keluarga yang beri­si­ko stunting.

“Selain itu, juga memastikan yang didampingi mendapatkan layanan ke­se­hatan dan bantuan sos­ial bagi yang membutuhkan. Langkah penanganan stunting berikutnya yaitu penyuluhan pentingnya ketahanan keluarga dan penanganan stunting,” ujar­nya.

Penanganan stunting juga dilakukan dari hulu. Salah satunya mempersiapkan kesehatan calon pengantin agar tidak melahirkan anak stunting. Melalui Aplikasi Elsimil mendeteksi lebih awal potensi lahirnya bayi stunting berdasarkan kondisi kesehatan calon pasangan pengantin.

Ke depannya, Camat Padang Selatan Jasman berharap adanya loncatan untuk penurunan angka stunting yang lebih baik. Mulai dari mendatangkan balita yang terindikasi stun­ting dan ibu hamil, hingga pen­dataan yang akurat.

Harapan ke depannya agar seluruh jajaran dapat berperan aktif dalam mendukung upaya pelayanan kesehatan bagi ma­sya­rakat, termasuk dengan melibatkan perangkat mulai dari RT/RW, LPM, tokoh masyarakat, serta PKK. (cr2)

Exit mobile version