DADOK, METRO–Sejumlah titik di Kota Padang, dilanda banjir dan longsor, Jumat (14/7) pagi. Petugas pun mengevakuasi warga yang terjebak di dalam rumah dengan perahu karet. Hujan dipicu hujan deras sejak Kamis (13/7) sore.
Kemarin, korban yang berdomisili di kawasan Dadok Tunggul Hitam, dan Lubukbuaya dapat bantuan ratusan nasi bungkus dan mie instans dari jajaran Polsek Kototangah. Bantuan langsung diantar Kapolsek Kototangah AKP Afrino, ke tempat pengungsian dan rumah korban yang terendam air.
Yeni (34), warga Dadok Tunggul Hitam, merasa terbantu dengan bantuan dari Polsek Kototangah. Ratusan nasi bungkus dan pecel lele diserahkan untuk para korban. “Alhamdulillah, saya mendapatkan bantuan yang datang pagi sekitar pukul 08.45 WIB pagi,” ujar Yeni.
Hal sama dikatakan Boni. “Banjir sampai dua meter pak. Air datangnya Jumat dini hari hingga paginya, kita masih bertahan hingga datang bantuan. Saya berharap Pemko Padang sesegera mungkin memberikan bantuannya secara berkelanjutan,” ujar Boni.
Kapolsek Kototangah AKP Afrino mengaku, pihaknya dapat informasi dan Babinkamtibmas bahwa kawasan Dadok Tunggul Hitam adalah kawasan paling parah. Sehingga sejak Kamis malam, personel Polsek sudah bergerak ke lokasi.
“Banjir merata di Kota Padang. Mulai dari Padang Selatan, Padang Barat, Kototangah, Nanggalo. Paling parah di Dadok Tunggul Hitam, sampai dua meter,” kata Afrino.
Menurut Afrino, titik banjir terparah di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam berada di Jalan Parak Jambu Indah dan sekitarnya. Banjir mencapai setinggi dua meter sejak pukul 04.00 WIB. Banyak warga pun terjebak di dalam rumah.
“Di Parak Jambu, sudah 25 warga dievakuasi tim gabungan. Itu baru data pukul 07.30 WIB. Sekarang masih berlangsung. Paling banyak anak-anak, selain juga warga lansia dan perempuan. Dan setidaknya ada 200 rumah terendam,” ungkapnya.
“Untuk bantuan yang kita serahkan pada warga itu hanya secera spontan. Namun demikian, kita berharap kepada warga untuk tetap meningkatkan kewaspadaan,” ujar Afrino. (ped)