Ditargetkan Tuntas Oktober 2023, Renovasi Masjid Raya Sumbar Telan Biaya Rp8,3 Miliar

RENOVASI MASJID RAYA SUMBAR— Dinas Bina Marga Cipta Karya Tata Ruang Sumbar saat ini tengah melakukan perbaikan Masjid Raya Sumbar. Ditargetkan pengerajaan renovasi yang menelan biaya Rp8,3 miliar itu tuntas Oktober mendatang.

KHATIB, METRO–Masjid Raya Sumbar mulai dire­novasi Pemprov Sumbar melalui Dinas Bina Marga Cipta Karya Tata Ruang (BMCKTR). Perbaikan dila­kukan terhadap masjid ikon kebang­gaan masyarakat Sumbar itu, karena kondisi sebagian bangunan tersebut sudah rusak parah.

Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas BMCKR Sumbar, selaku KPA Rehabilitasi Masjid Raya Dedi Rinaldi, didampingi Kaur Teknis Heflima Surya Harsian mengatakan, pe­nger­jaan rehabilitasi Mas­jid Raya Sumbar meru­pakan pekerjaan reha­bili­tasi lanjutan.

Di mana rehabilitasi dilakukan di lantai dasar berupa pengerjaan injeksi dan plafon serta lampu. “Di lantai dasar yang dikerjakan berupa injeksi. Juga ada pekerjaan plafon dan lampu penerangan,” terang Dedi.

Sementara di lantai I, rehabilitasi yang dilakukan berupa pengerjaan pasak atau ornamen FRT. “Seperti yang kelihatan sekarang. Ornamen FRT di lantai I dilakukan pengecatan,” tambahnya.

Juga ada penggantian Hand Rally Stainless pada pintu besi yang rusak dilantai I. Sementara di lantai mezanin pada lantai II, tepatnya di ruang salat juga ada pengerjaan plafon yang lama yang berbentuk strip, diganti dengan baru.

Pengerjaan rehabilitasi dilakukan hanya pada bagian-bagian yang rusak saja. Kondisi kerusakan yang dominan terdapat pada cat Masjid Raya Sumbar yang sudah mulai pudar. Tidak ada penambahan fungsi baru di Masjid Raya Sumbar.

Dedi mengungkapkan, rehabilitasi dilakukan menelan biaya sebesar Rp8,3 miliar. Pengerjaan rehabilitasi ditargetkan selesai Oktober 2023 nanti, hal ini sesuai dengan berakhirnya kontrak pada 23 Oktober 2023. “Pengerjaannya selama 180 hari. Nilai kontrak awalnya 27 April 2023 dengan anggaran Rp8,3 miliar,” terangnya.

Dedi menambahkan re­ha­bilitasi dilakukan hanya pada inti bangunan masjid yang berfungsi sebagai tempat salat saja. Sementara bangunan menara yang berada di samping masjid belum dilakukan rehabilitasi. Pasalnya, menara tersebut dalam pemeliharaan Biro Kesra Setdaprov Sumbar.

“Kalau menara dalam pemeliharaan Biro Kesra Setdaprov Sumbar. Jika ada bagian yang tidak bisa dipelihara kita bantu. Kondisi menara sendiri saat ini masih bagus. Kemungkinan untuk merehabnya hanya bisa dilakukan tahun depan,” tambahnya.

Pembangunan Hotel Gedung Kebudayaan Tunggu FS

Sementara, Dedi juga memastikan tahun 2024 ini rehabilitasi hanya dilakukan pada Masjid Raya Sum­bar saja. Sementara, untuk pembangunan hotel di Gedung Kebudayaan Sumbar masih menunggu hasil feasibility study (FS) yang akan keluar tahun ini.

Dedi mengungkapkan, saat ini kondisi Gedung Kebudayaan Sumbar, pada zona A dan B sudah selesai dibangun. Sementara zona C untuk taman. Kemudian juga untuk memaksimalkan fungsi Gedung Kebuda­yaan Sumbar akan ditambah fungsinya dengan mem­bangun hotel.

Penambahan pembangunan hotel dilakukan agar orang yang berkesenian atau pengunjung yang datang ke Gedung Kebuda­yaan akan terbantu untuk penginapannya. “Seka­rang kita masih menunggu hasil FS. Mudah-mudahan cepat keluar,” harapnya. (fan)

Exit mobile version