Tak Ada KTP, 5 Wanita Terjaring Razia 

PATROLI RUTIN— Selain melakukan patroli dan razia di sejumlah kafe dan karaoke, Minggu (2/7) dinihari, petugas Satpol PP juga mendatangi sejumlah penginapan dan kos-kosan.

TAN MALAKA, METRO–Lima wanita diamankan petugas Satpol PP Kota Padang saat patroli rutin, Minggu, (2/7) dini hari. Tim mendatangi sejumlah kafe tempat karaoke maupun live music, serta penginapan dibeberapa titik.

Dari patroli itu Satpol-PP menegur beberapa kafe tempat karaoke dikawasan Padang Selatan dan Pa­dang Barat, yang masih ber­operasi hingga pukul 03.00 wib, serta mengamankan total 5 orang wanita.

“Petugas melakukan peneguran, serta menghentikan live musik tersebut, kita juga lakukan pengecekan Kartu Tanda Pengenal (KTP) kepada pengunjung. Ditemukan lima orang perempuan, masing-masing yakni satu orang di kafe kawasan Padang Selatan, serta empat perempuan lainnya diamankan di kafe kawasan Padang Barat,” kata Kabid Tibum Tranmas Satpol PP, Rozaldi Rozaldi.

Sementara saat menyisiri sejumlah penginapan serta kos-kosan di kawasan Padang Utara dan Padang Barat, kata Rozaldi, tim yang dia pimpin bersama Kasi Opsdal, Eka Putra Irwandi tidak menemukan adanya pelanggaran.

“Total ada empat penginapan dan kos-kosan yang periksa. Ketika pemeriksaan, tidak ditemukan adanya indikasi bahwa terjadi pelanggaran di sana,” ujar Rozaldi.

Selain itu, dia juga mengaku menemukan puluhan pemuda yang sedang berada di jalan Ulak Karang, tepatnya di depan Taman Makam Pahlawan, yang mencurigakan dan diduga akan melakukan aksi tawuran, akhirnya tim mendatangi mereka.

“Saat petugas mendekati pemuda tersebut, sontak mereka lari, karena mencurigakan kita lakukan pengejaran. Didapati empat orang pemuda dari pengejaran tersebut,” jelas Rozaldi.

Kata Rozaldi, bagi me­reka yang terjaring dalam patroli Satpol-PP Padang ini akan dibawa ke Mako Satpol-PP untuk didata serta diperiksa untuk proses lebih lanjut. “Sekarang mereka telah berada di Mako Satpol PP, dan diserahkan ke Penyidik Pegawai Negri Sipil (PPNS) untuk didata dan diproses lebih lanjut. Pihak keluarga mereka juga dipanggil sebagai penjamin, serta diberikan nasehat dan pengarahan dalam bentuk pembinaan,” tutupnya. (cr2)

Exit mobile version