JATI, METRO–Transformasi kesehatan merupakan tantangan mutakhir yang mesti diwujudkan sebagai institusi pelayanan kesehatan. RSUP Dr M Djamil terus meningkatkan upaya mem-paripurnakan transformasi kesehatan dengan kolaborasi semua pihak.
“RSUP Dr M Djamil sebagai rumah sakit vertikal ikut mendukung dan selalu berkomitmen dalam transformasi kesehatan pada tiap-tiap pilar tersebut,” kata Direktur Utama RSUP M Djamil Padang Dr dr Dovy Djanas SpOG KFM MARS saat pisah sambut Direksi RSUP M Djamil di Auditorium Gedung Administrasi dan Rawat Jalan, Kamis (1/6) malam.
Pisah sambut tersebut yakni Direktur Utama Dr dr Yusirwan Yusuf SpB SpBA K MARS FISQUA kepada Dr dr Dovy Djanas SpOG KFM MARS. Dan Direktur Perencanaan dan Keuangan dr Rahmadian MKM kepada Luhur Joko Prasetyo SE.
Pisah sambut ditandai pemasangan cincin dan buket bunga.Turut hadir Dewan Pengawas RSUP M Djamil, Albertus Yudha Poerwadi SE MSi CA CPMA, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, Ketua DPRD Sumbar Supardi, Wali Kota Padang Hendri Septa, Forkopimda Sumbar dan Kota Padang, direksi RSUP M Djamil, civitas hospitalia RSUP M Djamil dan undangan lainnya.
Menurut dr Dovy, transformasi kesehatan merupakan inisiasi dan dilakukan Kementerian Kesehatan mencakup enam pilar transformasi. Pertama, transformasi pelayanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan. Kemudian transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi sumber daya kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan.
Dalam jangka pendek maupun menengah, sebut Dovy, RSUP M Djamil akan terus memastikan terwujudnya peningkatan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan. Mewujudkan hal tersebut membutuhkan sumber daya manusia berkualitas serta berpegang teguh pada prinsip layanan.
“Oleh sebab itu, memberikan kesempatan peningkatan pendidikan dan kapasitas bagi tenaga kesehatan dan manajemen rumah sakit akan terus dilakukan dan ditingkatkan,” tuturnya.
Ia juga mengatakan pembangunan infrastruktur pelayanan kesehatan dan pendukung rumah sakit menjadi pekerjaan rumah yang akan terus dilakukan dan ditingkatkan. “Sebagai rumah sakit pendidikan dan menjadi episentrum pelayanan kesehatan masyarakat, pengembangan dan pelatihan adalah kunci untuk terus menjawab tantangan terhadap pelayanan kesehatan,” tegas ayah dua anak ini.
Dovy menyebutkan RSUP Dr M Djamil sebagai institusi publik ingin mewujudkan dan memastikan tata kelola rumah sakit. “Tentunya berbasis good governance, profesional, transparan dan akuntabel,” ucapnya.
Sementara, dirut lama Dr dr Yusirwan Yusuf SpB SpBA K MARS meminta civitas hospitalia untuk terus memberikan dukungan kepada direksi baru. Apalagi tantangan kesehatan ke depan makin berat.
“Menkes hanya menitip empat pesan untuk rumah sakit ini. RSUP M Djamil ini sebagai benteng untuk menekan jumlah masyarakat Indonesia tidak berobat ke luar negeri,” ucapnya.
Ia mengatakan, Menkes juga berharap rumah sakit ini bisa menjadi pengampu di wilayah Sumatera bagian Tengah. Ini sudah jalan dengan tujuh penyakit prioritas.
“Kemudian, kolaborasi dan transformasi digital kesehatan. Semua itu tak bisa diselesaikan direksi saja tapi butuh dukungan dari civitas hospitalia rumah sakit ini,” ajaknya.
Sementara Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan hampir seluruh lapisan masyarakat datang ke RSUP M Djamil datang untuk berobat dengan berbagai macam penyakit mulai ringan sampai berat.
Hal inilah menjadi salah satu sandaran utama RSUP M Djamil termasuk rumah sakit dengan layanan terlengkap. Baik fasilitas maupun tenaga medis. Dampaknya banyak pasien berobat ke sini. “Alhamdulillah, rumah sakit ini akan membangun kelas rawat inap standar yang telah dilakukan peletakan baru pertama oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Semoga kehadiran gedung ini makin memperlengkap lagi layanan kesehatan di RSUP M Djamil,” tuturnya.
Dia berharap dengan direksi baru mampu melahirkan inovasi dan kreasi ke depannya. Dan terus memperbaiki dan meningkatkan pelayanan kesehatan. “Ini demi kemajuan rumah sakit sekaligus upaya pencegahan masyarakat berobat ke luar negeri,” harap Audy. (cr2)