Sementara, dirut lama Dr dr Yusirwan Yusuf SpB SpBA K MARS meminta civitas hospitalia untuk terus memberikan dukungan kepada direksi baru. Apalagi tantangan kesehatan ke depan makin berat.
“Menkes hanya menitip empat pesan untuk rumah sakit ini. RSUP M Djamil ini sebagai benteng untuk menekan jumlah masyarakat Indonesia tidak berobat ke luar negeri,” ucapnya.
Ia mengatakan, Menkes juga berharap rumah sakit ini bisa menjadi pengampu di wilayah Sumatera bagian Tengah. Ini sudah jalan dengan tujuh penyakit prioritas.
“Kemudian, kolaborasi dan transformasi digital kesehatan. Semua itu tak bisa diselesaikan direksi saja tapi butuh dukungan dari civitas hospitalia rumah sakit ini,” ajaknya.
Sementara Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan hampir seluruh lapisan masyarakat datang ke RSUP M Djamil datang untuk berobat dengan berbagai macam penyakit mulai ringan sampai berat.
Hal inilah menjadi salah satu sandaran utama RSUP M Djamil termasuk rumah sakit dengan layanan terlengkap. Baik fasilitas maupun tenaga medis. Dampaknya banyak pasien berobat ke sini. “Alhamdulillah, rumah sakit ini akan membangun kelas rawat inap standar yang telah dilakukan peletakan baru pertama oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Semoga kehadiran gedung ini makin memperlengkap lagi layanan kesehatan di RSUP M Djamil,” tuturnya.
Dia berharap dengan direksi baru mampu melahirkan inovasi dan kreasi ke depannya. Dan terus memperbaiki dan meningkatkan pelayanan kesehatan. “Ini demi kemajuan rumah sakit sekaligus upaya pencegahan masyarakat berobat ke luar negeri,” harap Audy. (cr2)