SAWAHAN, METRO-Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Padang Mastilizal Aye meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang menginventarisasi pohon-pohon pelindung kota. Disinyalir, banyak pohon tua yang masih berdiri di jalan-jalan utama kota, begitu juga di lokasi-lokasi fasilitas umum lainnya.
Hal ini disampaikan anggota DPRD Padang Dapil Padang Barat, Padang Utara dan Nanggalo usai meninggalnya seorang driver ojek online (ojol) Maxim tertimpa pohon yang tumbang di kawasan Ranah Parak Rumbio, Kecamatan Padang Selatan beberapa hari lalu. Kejadian ini harus menjadi pelajaran.
“Kita tidak ingin kejadian ini berulang kembali. DLH Kota Padang harus segera memastikan, pohon-pohon mana saja yang membahayakan dan harus diganti atau diremajakan. Jangan sampai ada korban jiwa lagi dan menebar ancaman bagi warga kita,” kata Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Padang ini.
Aye meminta DLH segera mengajukan tambahan anggaran untuk peremajaan pohon pelindung se-Kota Padang. Selain mengajukan di perubahan APBD 2023, juga memastikan diajukan di APBD induk 2024. Karena, masalah ini sudah sangat mendesak harus segera dituntaskan. Jangan sampai ada korban lagi, apalagi sampai korban jiwa.
“Kami di DPRD Padang akan mengawal anggarannya. Jadi, Kepala DLH jangan ragu mengajukan anggaran. Karena sudah waktunya, pohon-pohon pelindung yang sudah tua dan membahayakan ini diganti. Anggaran Pemko Padang pun mencukupi untuk itu,” kata Ketua PSSI Kota Padan ini.
Sebelumnya Wali Kota Padang Hendri Septa mengungkapkan nantinya DLH akan melihat usia dan kelayakan pohon yang ada di Kota Padang. Menurutnya saat ini memang banyak keadaan pohon di Kota Padang yang tidak baik.
“Saya sudah sampaikan pohon yang berlubang dan rusak segera diatasi. Nanti DLH akan didampingi oleh pakar untuk menentukan apakah pohon itu layak dipertahankan atau kita tumbangkan,” jelasnya. (r)