PADANG, METRO–Beberapa anggota dari Komisi VI DPR RI baru saja menyambangi kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag). Dalam kesempatan itu, anggota Komisi VI Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade menyampaikan permintaan dukungan untuk merevitalisasi Pasar Ulak Karang di Padang, Sumatra Barat (Sumbar).
Menariknya, keduanya seperti kompak menyampaikan pertemuan mereka ke publik. Karena, kabar baik itu disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Andre Rosiade dalam Instagram resmi @zul.hasan. Awalnya Zulhas yang menyampaikan ada permintaan dukungan dari Andre Rosiade mengenai pasar di Kota Padang.
“Saya kedatangan teman-teman, ada ketua semua datang. tapi ini khususnya nih Andre Rosiade. Jadi minta pasar untuk Kota Padang, Pasar Ulak Karang direvitalisasi,” ujar Zulhas dalam video yang diunggahnya di Instagram resmi @zul.hasan, beberapa waktu lalu.
Kemudian informasi detailnya disampaikan langsung oleh Andre Rosiade yang merupakan anggota DPR RI asa Sumbar. Anggota Fraksi Gerindra ini mengatakan bahwa meminta dukungan untuk membangun ulang atau revitalisasi Pasar Ulak Karang di Padag Utara, Kota Padang.
“Jadi janji saya kepada Wali Kota Padang dan masyarakat Padang untuk memperjuangkan revitalisasi Pasar Ulak Karang, direspon positif dengan pak menteri soal 2023 ya pak menteri,” kata Andre Rosiade yang juga ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Andre Rosiade mengatakan, Pasar Ulak Karang merupakan pasar tradisional yang berada di pusat kota. Namun sampai hari ini kondisinya belum berubah dan tertinggal dari pasar-pasar lain, bahkan dari pasar di pinggir Kota Padang. “Kami sudah berkomunikasi dengan Wako Padang yang akan mempersiapkan proposalnya,” kata Andre Rosiade.
Kemudian Zulhas menjawab bahwa permintaan itu tidak bisa ditolak oleh Dirjennya yakni Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kasa. Dalam video itu ucapan Zulhas mengundang gelak tawa beberapa anggota Komisi VI dan Kasan.
“Ini nggak berani menolak ini dirjennya nggak berani nolak dia,” jawab Zulhas.
Zulhas juga menyampaikan berkaitan dengan tantangan kondisi pangan Indonesia ke depan. Ia berharap pada bulan Ramadan, pihaknya bisa bekerja sama dengan Komisi VI dalam mengendalikan harga.
“Saya terima kasih Nataru harga terkendali nggak ada protes. Tugas berat kita sebentar lagi yaitu bulan Maret-April, puasa dan lebaran dengan dukungan teman-teman komisi VI mudah mudahan itu bisa kita lewati dengan baik,” tutup Zulhas.
Dalam pertemuan itu, terpantau juga hadir beberapa anggota Komisi VI DPR RI lainnya. Seperti dari Fraksi Partai Golkar Sarmuji, Aria Bima dari PDI Perjuangan, Mohammad Hekal dari Fraksi Gerindra hingga Nasim Khan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa.
Sementara itu, beberapa warga Ulak Karang Selatan (UKS), menyambut baik jika pemerintah akan melakukan revitalisasi Pasar Ulak Karang Selatan. Putri (41), warga UKS mengaku, jika keberadaan Pasar Ulak Karang harus segera diperbaiki. Saat ini para pedagang yang berjualan di pasar tersebut tidak tertata dengan baik.
Selain itu, bentuk pasar juga sudah lama dan tak ada perubahan bentuk. Sedangkan, banyak pasar tradisional lainnya di Kota Padang sudah diperbaiki, seperti Pasar Lubukbuaya, Pasar Siteba dan juga Pasar Bandabuek. “Kalau memang ada rencana Pasar Ulak Karang direvitalisasi, itu adalah rencana bagus. Pasar ini sudah lama sekali, kalau direhab tentu menjadi lebih bagus. Semakin banyak pedagang nanti yang berjualan di sini, karena tentu akan banyak kios-kios dan lapak pedagang yang bisa jadi pilihan bagin warga untuk berbelanja,” kata ibu dua anak ini.
Hal serupa juga dikatakan Fifi (45). Ia juga mendukung jika Pasar Ulak Karang direhab. Menurut dia, dulunya ia pernah mendengar jika pasar tersebut akan direhab, namun tak kunjung ada realisasi. “Mudah-mudahan pemerintah melakukan revitalisasi, sehingga Pasar Ulak Karang makin bagus dan luas,” pungkasnya. (r)