AIA PACAH, METRO–Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Sri Kurnia Yati meminta pada semua orang tua agar selektif memberi obat pada anak. Untuk sekarang jangan memberi obat sirup dalam bentuk apapun karena bisa bisa nyawa anak bakal melayang.
Ketegasan ini disampaikan Sri Kurnia Yati di media center balaikota Aia Pacah, Jumat (21/10).
Ia menjelaskan, sampai saat ini ada dua kasus gagal ginjal akut (GGA) pada anak di kora Padang. Satu orang telah meninggal di RSUD Aia Pacah dengan umur 11 tahun. Sementara satu orang lagi berumur 4 bulan dan sedang dirawat di M Djamil Padang.
Kedua anak dari kota Padang itu adalah 2 dari 27 orang anak yang ada di Sumbar yang menderita gagal ginjal. Sampai saat ini, dinas kesehatan Padang masih melakukan studi lapangan terkait obat apa yang telah diminum sang anak sebelum dinyatakan menderita GGA. ”Sekarang tim kita sedang turun kelapangan guna mencari tau menyebab GGA tersebut,” kata Nia.
Belajar dari kasus tersebut semua warga khususnya para orang tua diminta agar tidak dulu memberi obat berupa sirup pada anak. Baik dari puskesmas, bidan, apotik dan sarana kesehatan lainnya. Pihaknya kata Nia juga telah mengedarkan pemberitahuan ini pada semua fasilitas kesehatan yang ada di Padang. Mulai dari puskemas, bidan dan apotik serta toko obat.
“Masyarakat harus tau ini. Jangan sampai jadi korban. Hati hati memberi obat untuk anak. Usahakan dalam bentuk puyer jangan sirup,” katanya lagi.
Secara resmi, pemerintah pusat menurutnya masih melakukan penelitian tentang penyebab dan obat apa yang menyebabkan GGA. Sehingga sampai saat ini belum ada realis resminya terkait nama-nama obat yang dilarang tersebut.
“Jadi untuk sementara kita minta jangan konsumsi obat sirup dulu. Konsultasikan semuanya pada dokter spesialis anak sebelum memberi obat sirup,” katanya. (tin)