Buaya Muncul, BKSDA Pasang Plang Peringatan di Sungai Sapih, Warga Diminta Hindari Aktivitas MCK dan Bermain di Sungai

SUNGAI SAPIH, METRO–Menjawab keresahan warga Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, pascakemun­culan tiga ekor buaya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar telah memasang plang larangan agar masyarakat di sekitar sungai selalu waspada.

“Maka ada beberapa hal yang harus  diwaspadai masyarakat di sekitar lokasi kemunculan buaya. Seperti menghindari beraktivitas di lokasi seperti main, mandi, cuci dan buang hajat,” ungkap Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono, kemarin.

Dikatakan Ardi, kemunculan buaya juga bisa disebabkan aktivitas warga yang mengundang buaya seperti buang bangkai, mengambil pasir.

Lalu, kemungkinan lain adalah karena curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir dan kurang tersedianya ikan  makanan buaya.

Sedangkan, untuk kemunculan buaya di aliran Batang Guo Kuranji, khusunya di lingkungan RT 04 RW 02 Sungai Sapih, BKSDA Sumbar sudah turun menanganinya sejak tiga hari kemarin. “Bahkan, kami tetap monitor  Dan kita juga telah memasang plang agar masyarakat hati hati dan waspada,” ujar Ardi.

Ditambahkan Ardi, memang tidak terbantahkan seluruh sungai yang ada di pesisir Provinsi Sumbar merupakan habitat tempat hidupnya buaya. Maka diharapkan bagaimana masyarakat (manusia-red) hidup berdampingan dengan satwa liar tanpa terjadi konflik. Maka perlu perhatian bagi masyarakat di sekitar habitat satwa liar tadi hati hati guna mengurangi risiko.

Hal itu menyusul beberapa hari lalu, warga Bawah Asam Sungai Sapih Kecamatan Kuranji Kota Padang heboh dengan kemunculan tiga ekor buaya di aliran sungai Batang Guo Kuranji.

Buaya spesies anggota famili crocodylidae ini pertama kali dilihat hanya seekor oleh warga berenang di lubuk yang berada di belakang rumahnya lingkungan RT 04 RW 02 Kelurahan Sungai Sapih. (rom)

Exit mobile version