In Memoriam Almarhum Azyumardi Azra, “Tokoh Kunci Transformasi IAIN ke UIN Imam Bonjol” 

MENGENANG AZYUMARDI AZRA— Rektor UIN Imam Bonjol, Martin Kustati Bersama Prof Azyumardi Azra Dalam Beberapa Kesempatan yang Lalu di Kampus UIN Imam bonjol Padang.

LUBUK LINTAH, METRO–Ikatan Alumni UIN Imam Bonjol Padang meng­gelar konferensi video de­ngan tema Mengenang Prof Azyumardi Azra. Se­jumlah tokoh hadir untuk menjadi pembicara dalam kegiatan yang digelar, Sabtu (24/9/) pukul 20.00 WIB.

Rektor UIN Imam Bonjol, Martin Kustati yang menjadi pembicara pertama dalam kesempatan itu mengatakan, Prof Azyu­mardi Azra merupakan sosok yang sangat dekat dengan UIN Imam Bonjol.

Martin bahkan menyebut transformasi IAIN Imam Bonjol menjadi UIN Imam Bonjol merupakan buah kesungguhan Prof Azyumardi Azra. Almarhum, kata Martin, di tengah kesibukannya juga tak hen­tinya memberikan saran untuk perbaikan kampus dan tetap menyempatkan waktunya untuk mengajar di pascasarjana.

“Ia menjadi tokoh kunci yang mendorong perubahan atau transformasi IAIN menjadi UIN. Sebelum beliau meninggal, ia sempat mengunjungi kampus III UIN di Sungai Bangek. Saat itu beliau optimistis kampus ini akan terus berkembang ke de­pan,” kata Martin.

Kunjungan di awal September itu, menjadi yang terakhir kalinya bagi Prof Azyumardi Azra menginjakkan kaki di kampus UIN Imam Bonjol

Martin juga menyebut, bahwa Prof Azyumardi Azra merupakan tokoh intelektual Islam yang pari­purna. Ia juga merupakan ikon cendikawan muslim yang selalu menginspirasi soal keislaman dan keindonesiaan.

“Ia selalu rendah hati, Ranah Minang kini kehilangan salah seorang putra terbaiknya. Beliau punya pemikiran yang inklusif, moderat, dan selalu berpijak ke nilai kebenaran. Hal ini tak terlepas dari pribadi beliau yang independen,” katanya.

Azyumardi Azra, sambung Martin, merupakan muazin bangsa. Ia telah menyuarakan dan memberikan gambaran akan Islam yang damai ke seluruh indonesia bahkan dunia.

“Jarang sekali ada to­koh selengkap beliau. Pe­mikirannya melewati batas sekat dan budaya, sehingga ia juga diterima oleh semua kalangan,” tutupnya.

Sebelumnya Azyumardi Azra menghembuskan nafasnya yang terakhir di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia, Minggu, 18 September 2022 lalu.

Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Malaysia, Hermono mengungkapkan berdasarkan surat kematian yang dikeluarkan rumah sakit. Ketua Dewan Pers itu meninggal akibat terdapat kelainan pada jantung.

Azyumardi menghembuskan nafas terakhir di unit perawatan intensif bagi penderita gangguan pada jantung (CCU) Rumah Sakit Serdang pada pukul 12.30 waktu setempat. Saat itu, ia juga dinyatakan terinfeksi Covid-19.

Ia kemudian dimakamkan, Selasa (20/9) di TMP Kalibata, Jakarta Selatan. Jenazah Azyumardi dimakamkan usai disalatkan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (hen)

Exit mobile version