TAN MALAKA, METRO–Kurangnya perhatian keluarga serta pengaruh pergaulan, menjadi salah satu faktor anak-anak banyak berkeliaran di jalanan. Ironisnya, hampir setiap hari petugas Satpol PP mengamankan anak jalanan di perempatan lampu merah dan U-trun jalan.
Dari data Satpol PP Padang, dalam dua hari terakhir, telah ada 14 anak jalanan berhasil dijaring petugas dalam rangka Penjangkauan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di sejumlah titik, Sabtu (23/7).
Kasat Pol PP Kota Padang, Mursalim menjelaskan, banyak faktor yang membuat mereka hidup di jalanan. Salah satunya faktor pergaulan dan kurangnya perhatian serta kasih sayang dari orang tua yang membuat mereka berkeliaran di jalanan.
“Mereka banyak menghabiskan waktunya untuk melakukan kegiatan sehari hari , baik untuk mencari nafkah atau berkeliaran di tempat-tempat umum lainnya dan jarang pulang ke rumah,” ungkap Mursalim, kemarin.
Sering ditemui, mereka beralasan lebih senang hidup dijalanan ketimbang hidup dirumah, hidup dijalanan bisa dijadikan tempat untuk menghibur diri atau bersenang-senang tanpa ada rasa terkekang dari orang lain.
Tentu semua itu disebabkan kurangnya perhatian dan kasih sayang adalah salah satu faktor yang membuat mereka hidup di jalanan. “Sepertinya, ada pola asuh keluarga yang salah, yang membuat anak-anak tersebut lebih memilih hidup dijalalan dari pada di rumah, serta mudahnya mendapatkan uang dijalanan, yang membuat anak-anak tersebut untuk turun ke jalan,” tuturnya.
Anak-anak yang hidup di jalan merupakan situasi darurat yang harus segera diselamatkan bersama-sama, tidak hanya pemerintah saja. Namun, juga semua pihak karena anak-anak tersebut sangat rentan akan bahaya apabila dibiarkan begitu saja tentu akan terjerumus ke hal hal yang bisa merusak masa depan mereka.
“Banyak bahaya yang akan mengintai anak-anak tersebut, seperti terkena gangguan pernapasan dan kesehatan, narkoba, menghisap lem, penyimpangan perilaku, kekerasan, perkosaan, sodomi, seks bebas, kriminal, dan berbagai permasalahan lainnya, karena mereka tidak terawasi dan tidak ada yang menegurnya,” terangnya.
Ia menghimbau kepada semuanya agar bersama-sama berkalaborasi untuk mengatasi persoalan anak jalanan ini, Pemerintah melakukan pembinaan, masyarakat berhenti memberi di perempatan lampu merah dan para orang tua dapat kembali mengasuh anaknya dengan baik serta memberikan kasih sayang dan perhatian lebih kepada mereka.
Jika dibiarkan mereka akan terus berada di jalanan, karena mereka merasa bisa mendapatkan penghasilan dengan meminta-minta di muka umum, dengan berbagai cara dan berbagai alasan, demi mendapatkan simpati dan belas kasihan dari orang lain, meskipun membahayakan diri mereka dan pengendara. (ade)