Andre Rosiade Minta Grup Salim Tuntaskan Pembelian Saham Tol Layang MBZ

Anggota Komisi VI DPR RI dari Partai Gerindra Andre Rosiade

ADINEGORO, METRO–Anggota Komisi VI DPR RI dari Partai Gerindra Andre Ro­siade meminta transaksi pem­belian saham Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) oleh anak usaha Grup Salim, PT Marga Utama Nu­santara (MUN) segera disele­sai­kan.

Andre menilai penyelesaian transaksi divestasi saham Jasa Marga masih akan bergantung kepada pemenuhan beberapa persyaratan pendahuluan sebagaimana yang diatur dalam CSPA atau conditional sale purchase agreement (perjanjian tanda tangan jual beli bersyarat).

“Karena itu saya ber­harap, PT MUN yang me­rupakan perusahaan milik Salim Grup untuk segera menyelesaikan pem­ba­yaran dan transaksi ter­se­but. Dan tentunya saya berharap seluruh proses transaksi ini dapat terlak­sana dengan lancar sesuai target,” ujar Andre, ke­marin.

Ketua DPD Gerindra Sumbar ini mengatakan saat ini harga saham peru­sahaan infrastruktur milik Salim Group, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) naik signifikan hingga 30% pada perdagangan Selasa (5/7) lalu.

Angka ini naik usai PT Marga Utama Nusantara (MUN) yang merupakan anak usaha dari META me­nga­kuisisi 40% saham PT Jasa Marga Jalanlayang Cikampek (JJC), yang me­nge­lola Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Za­yed (MBZ).

“Jadi penyelesaian pem­­bayaran transaksi ter­sebut harus segera dilaku­kan dan tentunya dengan selalu menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) pada setiap tahapannya, hingga penandatanganan Sale and Purchase Agreement (SPA) sebagaimana yang direncanakan,” tutur ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.

Andre yang merupakan anggota Dewan Pembina Partai Gerindra itu men­jelaskan penyelesaian tran­saksi divestasi saham 40% tersebut harus segera dilaksanakan.

Sebab, Jasa Marga saat ini ditugaskan untuk mem­bangun 5 ruas tol yakni jalan Tol Yogyakarta-Ba­wen, Yogyakarta-Solo, Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci), Tol Pro­bo­linggo-Banyuwangi (Pro­bowangi), dan Jalan Akses Patimban.

“Hal ini perlu menjadi perhatian pihak pembeli saham mengingat Jasa Marga saat ini mem­butuh­kan modal untuk meram­pungkan pembangunan lima ruas tol yang meru­pakan penugasan dari pe­merintah,” kata Andre.

Sekadar diketahui, se­be­lumnya PT Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan divestasi atas kepemilikan saham di PT Jasamarga Ja­lanlayang Cikampek (JJC), anak usaha Jasa Marga yang mengelola Jalan La­yang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ).

Divestasi 40% dari total 80% saham Jasa Marga itu dijual kepada PT Marga Utama Nusantara (MUN) yang merupakan anak usa­ha PT Nusantara Infras­truc­ture Tbk (META). Mayo­ritas saham META sebesar 74,65% dimiliki Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTI).

MPTI merupakan peru­sahaan di bawah Metro Pacific Investment (MPI), salah satu anak usaha First Pacific yang dimiliki Anthony Salim.

Saat ini kedua peru­sahaan tersebut yakni Jasa Marga dengan PT Marga Utama Nusantara (MUN) telah memasuki tahap pe­nan­datanganan Conditio­nal Sale and Purchase Agree­ment of Shares (CSPA)­ yang dilakukan pa­da Kamis (30/6) lalu. (r)

Exit mobile version