2019, Pantai Padang-BIM, Dilanjutkan Pemprov Usulkan Anggaran Senilai Rp20 M

SUDIRMAN, METRO – Proyek jalur dua Pantai Padang hingga Bandara Internasional Minangkabau (BIM) kembali dilanjutkan pengerjaannya pada 2019 mendatang. Proyek ini sempat terkatung-katung lantaran Kepala Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang Pemukiman (Prajal Tarkim) Sumbar, Suprapto ditetapkan sebagai tersangka kasus penyuapan pada 2016 lalu.
“Iya tahun depan, kita masih menyelesaikan lanjutan jembatan Lolong yang mana anggarannya kita usulkan sebanyak Rp20 miliar,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumbar, Fathol Bari, Senin (21/11).
Fathol menyebutkan, total keseluruhan panjang jalur dua Pantai Padang menuju BIM yang akan dikerjakan tersebut yakni 19,95 km dengan lebar 28 meter. Dengan rincian Jalan Hangtuah-Olo Ladang panjang 1,2 km, Bandar Purus-Batang Kuranji panjang 3,25 km, Batang Kuranji-Muaro Panjalinan, panjang 4,45 km.
Selanjutnya terang Fathol, Muaro Panjalinan-Pasir Jambak, panjang 5,47 km, Pasir Jambak-Batang Anai panjang 2,18 km, Batang Anai-Ketaping panjang 3,40 km. Sementara untuk saat ini, kata Fathol, pengerjaannya masih fokus tahap jembatan Lolong yang dibangun sepanjang 95 meter.
“Tahun ini masih mengerjakan jembatan Lolong. Tahun depan juga masih sama. Untuk sekarang pengerjaan pemasangan dan pengadaan tiang pancang sebanyak 95 batang sudah selesai,” ucap Fathol.
Fathol menjelaskan, pembangunan jalur dua Pantai Padang menuju BIM ini dilakukan secara berkala dari dana APBD Provinsi Sumbar, dimulai sejak tahun 2016 lalu hingga sekarang. Dan pada tahun 2018 ini, dari hasil lelang dipercayakan kembali kepada PT Rimbo Paraduan.
“Pada 2016 dan 2017 lalu, juga sudah dilakukan pemasangan tiang pancang sebanyak 150 titik. Jadi total keseluruhannya ada sebanyak 245 titik,” kata Fathol.
Adapun tujuan pembangunan jalur dua Pantai Padang hingga BIM, sebut Fathol, untuk mengurai kemacetan yang terjadi selama ini. Dengan target minimal pengerjaan ini bisa terselesaikan Transito Lolong, sehingga menjadi jalur alternatif yang dapat dilalui oleh masyarakat.
“Dampaknya tentu perekonomian masyarakat terutama yang berada di kawasan Transito dan sekitarnya tentu akan semakin bergairah,” tutur Fathol.
Sekedar diketahui, jalur dua Pantai Padang menuju BIM ini nantinya tidak hanya digunakan sebagai jalur transportasi. Namun, disepanjang jalan akan dibangun tembok dan Sea Wall sebagai mitigasi bencana. (mil)

Exit mobile version