Wako Padang Bahas Ketersediaan Pupuk Bersama Distributor dan Pengecer

PEMBAHASAN PUPUK— Wali Kota Padang Hendri Septa, mengundang perwakilan distributor, pengecer pupuk sekaligus perwakilan dari kelompok tani di Kota Padang, Senin (14/2).

A.YANI, METRO–Membahas persoalan subsidi pupuk dan ketersediaan pupuk di Kota Pa­dang, Wali Kota Padang Hendri Septa, mengundang perwakilan distributor, pengecer pupuk sekaligus perwakilan dari kelompok tani di Kota Padang, Senin (14/2).

Dalam pertemuan yang dilangsungkan di kediaman resminya itu, orang nomor satu di Kota Padang tersebut ingin men­carikan solusi terkait masalah kelangkaan pupuk sesuai informasi yang ia terima dari petani beberapa waktu lalu.

“Alhamdulillah, ternyata pupuknya tidak langka. Cuma dikarenakan keterlambatan bongkar muat kapal yang membawa pupuk di pelabuhan. Yang seharusnya tiba di awal Januari kenyataan sampai akhir Januari kapal tersebut baru bisa sandar di Pelabuhan Teluk Bayur,” ungkapnya didampingi Kepala Dinas Pertanian Syahrial.

“Penyaluran pupuk sub­sidi ini memang seharusnya tidak boleh terlambat, sebab petani masa tanamnya sudah jelas kapannya dan di masa awal tanam pupuk pun harus tersedia,” tambah Wako menekankan.

Senada dengan itu Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Syahrial Kamat menjelaskan adapun untuk kebutuhan pupuk subsidi di Kota Padang yaitu mencapai 3.600 ton per tahun. Sedankan yang baru bisa dipenuhi hanya 1.675 ton terdiri dari dua masa tanam.

“Sementara sawah yang harus diberi pupuk di Kota Padang seluas 5.216 hektare dengan rata-rata dua kali masa tanam da­lam setahun mengguna­kan pupuk sebanyak 2.500 ton lebih. Inilah yang harus dipenuhi untuk petani kita di Kota Padang yang lebih kurang sesuai data yang dikumpulkan berjumlah lebih kurang 11.314 orang,” jelasnya.

Agar tidak ketergantungan menggunakan pupuk kimia Syahrial pun juga menganjurkan petani juga beralih memakai pupuk organik. Diantara seperti memakai pupuk darah sapi cair salah satunya hasil karya ilmiah siswa SMK-SMAK Padang yang sudah di patenkan.

“Pupuk tersebut hasilnya sangat memuaskan dan telah disosialisikan kepada para petani khususnya di wilayah Kecamatan Pauh dan di daerah lainnya di Sumbar. Apalagi bahan untuk membuat pupuk organik cair dari darah sapi ini mudah didapatkan di rumah potong hewan,” cetusnya.

Sementara itu Ajis perwakilan distributor pupuk urea di Kota Padang dalam kesempatan itu mengaku senang bisa bertemu dan berdiskusi langsung dengan Wali Kota Padang terkait masalah ketersediaan pupuk bagi petani di Kota Padang. Hal yang sama juga diutarakan Akmal Tanjung salah satu pemilik kios pupuk seraya diiyakan peserta pertemuan lain. (rel)

Exit mobile version