Webinar Bulan K3 Semen Padang, Internalisasi K3 harus Mulai dari Rumah

NARASUMBER — Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kemnaker RI Muhammad Deny menjadi narasumber dalam Webinar Bulan K3 dan Bulan Mutu PT Semen Padang, Selasa (8/2).

INDARUNG, METRO–Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kemnaker RI Muhammad Deny menekankan pentingnya internalisasi K3 mulai dari rumah. “Penerapan K3 bukan hanya di tempat kerja, tapi harus mulai dari lingkungan rumah karena banyak potensi bahaya dan risiko yang mungkin terjadi di rumah,” katanya pada acara Webinar Bulan K3 dan Bulan Mutu PT Semen Padang, Selasa (8/2).

Ia merinci sejumlah  po­tensi bahaya dan risiko yang paling mungkin terjadi di rumah, seperti keba­karan oleh korsleting listrik, gas, dll. Kemudian, terse­trum, ter­peleset, tertimpa, tersan­dung, ke­racunan dan meng­gu­na­kan headset sam­bil tiduran.

“Di Jakarta, ketika ke­ba­karan tim damkar me­ngum­pulkan tabung-ta­bung gas. Hasilnya diketahui bahwa tabung-tabung gas itu ter­nyata ada yang mele­dak.  Ketika dicek penyebab keba­karan adalah dari slang gas yang memiliki  masa pakai,  atau terpapar minyak, sa­bun, dan lama- lama men­jadi rapuh,” ungkap ahli K3 yang menyelesaikan D3, S1, dan S2 di UGM tersebut.

Ia juga mencontohkan kebakaran yang dise­bab­kan oleh sambungan cok sambungan listrik yang bertumpuk. “Kalau cok sambungan listrik ditum­puk-tumpuk di rumah bisa mengakibatkan kebaka­ran,” katanya.

Muhammad Deny juga mengingatkan para orang­tua untuk menjauhkan ba­yi­nya dari menggigit kabel charger handphone karena bisa berakibat fatal. Hal lainnya adalah mewas­padai terpeleset dari ka­mar mandi, atau tertimpa kipas angin atau lampu-lampu mewah yang dipa­sang di plafon rumah, serta menggunakan headset sa­at tiduran ketika hand­phone sedang dicarger.

“Karena itu, K3 itu ha­rus dimulai dari rumah. Pertanyaannya, apakah rumah kita sudah ber- K3?” katanya pada acara webi­nar yang dihadiri karyawan Semen Padang Gorup, SBI, Semen Tonasa, Semen Gre­­­sik atau SIG Group.

Muhammad Deny me­ngingatkan tentang tujuan ber K3, yakni untuk melin­dungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja, menjamin agar setiap sum­ber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien dan menjamin pro­ses pro­duksi berjalan lancar.

Adapun potensi baha­ya yang dapat terjadi di tempat kerja adalah dari mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan energi. Kemu­dian dari lingkungan kerja, cara kerja dan proses pro­duksi. Sedangkan yang menjadi target upaya pe­lin­dungan di tempat kerja adalah tenaga kerja, orang lain dan aset perusahaan.

Muhammad Deny me­ngungkapkan penyebab kecelakaan kerja 88 persen disebabkan tindakan/per­buatan tidak aman (berba­haya). Yang dimaksud tin­dakan/perbuatan tidak aman itu adalah suatu pelang­garan terhadap pro­sedur keselamatan yang mem­berikan peluang ter­ha­dap terjadinya kecela­kaan.

Kecelakaan kerja  12 per­sen disebabkan oleh kondisi tidak aman. Kondisi tidak aman dimaksud ada­lah kon­disi fisik atau kea­daan berba­haya yang mung­kin dapat langsung mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

“Jadi faktor-faktor an­ca­man risiko kecelakaan kerja itu terdiri dari tenaga kerja, bahan, dan alat,” ulasnya.

Mengutip Duppont ten­tang piramida kecelakaan, ia mengungkapkan tingka­tan jumlah kecelakaan yang berpotensi menyebabkan kecelakaan yang lebih pa­rah. ”Satu kecelakaan fatal akan diawali oleh beberapa kecelakaan sebelumnya,” kata Muhammad Deny.

Berbicara tentang teori gunung es biaya kecela­kaan, ia menekankan bawa kecelakaan kerja bisa me­ngakibatkan hilangnya bis­nis dan nama baik (imej) pe­ru­sahaan. “Jangan sam­pai imej kita jelek karena ada fatality,” katanya me­ngingatkan.

Salah satu cara mem­budayakan K3, katanya, ada­­lah dengan dengan mem­­buat Minutes of Meeting (MOM)/rapat dengan menempatkan pemba­hasan Safety pada bagian atas.

Di bagian akhir pre­sen­tasinya, Muhammad Deny menguraikan ten­tang hirar­ki pengendalian risiko. Di­mulai dari elimi­nasi yakni menghilangkan suatu ba­han/tahapan pro­ses berba­haya. Subsitusi mengganti bahan bentuk serbuk de­ngan bentuk pas­ta, proses menyapu diganti dengan vakum, bahan solvent di­gan­ti dengan bahan deter­jen dan mengganti mesin.

“Prinsip dasar pence­gahan risiko adalah efektif, efisien, dapat dilaksanakan dan cepat terealisir,” kata Muhammad Deny.

Direktur Keuangan PT Semen Padang Tubagus Muhammad Dharury keti­ka membuka acara me­nyampaikan bahwa webi­nar itu dilaksanakan dalam rangkaian Bulan K3 Nasional dan Bulan Mutu PT Semen Padang.

“Penerapan K3 tidak hanya dilaksanakan pada saat peringatan Bulan K3, tapi mesti sepanjang waktu,  bukan hanya di tempat kerja, tapi mesti diterapkan di lingkungan keluarga dan lingkungan tempat berak­tivitas,” pesan Tubagus.

Ia juga mengingatkan agar tetap memperhatikan protokol kesehatan karena Covid-19, khususnya va­rian omicron saat ini tengah berkembang.

Webinar itu diikuti lebih 700 peserta, dan disambut antu­sias para peserta  yang ba­nyak mengajukan perta­nyaan dan me­nyam­paikan tang­gapan terha­dap nara­sum­ber. “Pembi­caranya ba­­g­us dan mudah dipaha­mi,” komentar Ika Nopika­sari, peserta webi­nar dari Depar­temen SDM PT Semen Padang.

“Dapat pengetahuan yang bermutu,” kata Budi Prasetyo, peserta webinar lainnya.

Hal senada disam­pai­kan peserta lainnya Budi Setyo Nugroho.” Nambah knowledge dan imple­men­tasinya serta tahu potensi bahaya yang ada,” kata Budi Setyo.

Sedangkan Sutan Mu­hammad Iqbal Aditia men­gaku mengikuti webinar itu untuk menambah pengeta­huan tentang K3. (ren/rel)

Exit mobile version