Padang masih ”Aman” dari Varian Omicron, RSUD Rasidin Nol Pasien Covid-19

KETERANGAN PERS— Direktur RSUD dr Rasyidin, dr Herlin Sridiani, memberikan keterangan pers terkait pemeriksaan Pap Smear gratis atau mendeteksi kanker leher rahim (serviks) pada wanita, Kamis (11/11) di Balaikota Padang.

AIA PACAH, METRO–Perbincangan hangat soal munculnya varian omicron di berbagai media nasional belum sampai merambah ke Kota Padang. Hingga kini Kota Padang masih bersih dan aman dari varian baru virus Covid-19 itu.

Direktur RSUD Rasidin Padang, Herlin Sri Diani mengungkapkan sejak RSUD Rasyidin kembali menerima pasien umum setelah sebelumnya sempat ditetapkan sebagai rumah sakit Covid-19, hingga kini belum ada satu pasien pun yang dirawat karena Covid-19. Begitu juga dengan kemunculan varian omicron.

“Sampai sekarang tak ada pasien yang terdeteksi terkena Covid-19 di RSUD. Untuk varian omicron juga tak ada,” sebut Herlin, kemarin.

Saat ini pasien rumah sakit yang dirawat disana hanya memiliki riwawat penyakit yang umum saja.  Namun meski demikian, pihak rumah sakit tetap menyediakan ruang isolasi covid 19 untuk mengantisipasi jika nanti ada pasien yang datang dan terpantau memiliki gejala covid.

“Kita berharap kasusnya tak ada lagi. Tapi semuanya itu tergantung kewaspadaan masyarakat. Jika kita teta waspada dan tetap menerapkan prinsip 3M, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, tentu bisa terhindar dari serangan virus varian baru tersebut,” sebutnya.

Sementara itu, sejak kasus Covid-19 melandai di Kota Padang dan aktivitas sudah kembali normal, seperti pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), aktivitas perkantoran yang sudah normal, pemakaian masker mulai tampak kurang konsisten pada masyarakat.

Seperti saat anak-anak pulang sekolah. Pantauan POSMETRO, ketika keluar dari gerbang sekolah, banyak anak-anak yang tidak memakai masker. Padahal mereka berkerumun. Begitu pula di Pasar Raya Padang.  Banyak pengunjung dan pedagang yang sudah melepas masker mereka dan beraktifitas seperti biasa.

Alasan sebagian dari mereka karena sudah melakukan vaksinasi lengkap, yakni dosis 1 dan 2. Sehingga mereka merasa sudah aman beraktivitas di luar rumah dan mengabaikan protokol kesehatan. “Alah disuntik duo kali mah, pakai masker apo juo lai,” cetus Ujang (50), salah seorang pedagang.

Menurutnya, sudah saatnya kita kembali beraktifitas seperti biasa dan mengurangi kecemasan akan Covid-19. Karena sebagian besar masyarakat sudah divaksin. Kalau terlalu terlena dengan ketakutan, maka ekonomi tidak akan maju-maju kembali.

“Jua bali tetap lamah, kalau covid ka covid juo disabuik, ka mode iko se taruih ekonomi awak,” paparnya.

Sebelumnya, Pj Sekda Kota Padang, Arfian menyebutkan sesuai instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 02 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, 2, dan 1, Kota Padang tetap di level 2. Perpanjangan PPKM Level 2 di Kota Padang ini dimulai dari 4 Januari 2022 hingga 17 Januari 2022 mendatang.

Masalahnya adalah karena realisasi vaksinasi lansia masih diangka 48 persen. Sementara untuk keluar dari predikat level 2 adalah vaksinasi lansia harus diatas 60 persen.

“Ada yang jadi perhatian utama, karena vaksinasi lansia di Kota Padang masih rendah, makanya kita tetap di level 2 saja. Belum bisa ke PPKM level 1,” terang Arfian, kemarin.

Dikatakan Arfian, banyak lansia yang enggan disuntik vaksin karena termakan isu-isu negatif dari pihak pihak yang tak bertanggungung jawab. Padahal sampai saat ini, vaksinasi Covid-19 aman bagi lansia. (tin)

Exit mobile version