ADINEGORO, METRO – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Gerindra Andre Rosiade meminta Pemko Padang melalui Dinas Perhubungan memaksimalkan pangkalan angkutan kota (angkot) di Jalan M Yamin. Lahan bekas Balai Kota Padang itu, sejatinya sudah mencukupi untuk ngetem angkot jurusan timur dan selatan.
”Untuk sementara, pangkalan ini dapat dikatakan bisa mengurai sedikit kemacetan. Tapi masih jauh dari harapan, menghadirkan terminal angkutan kota seperti yang dijanjikan wali kota saat kampanye. Namun, setidaknya, sudah ada rencana mengarah ke situ,” sebut Andre Rosiade, kemarin.
Menurut Andre, dengan rencana perluasan pangkalan angkot M Yamin dan akan difungsikan di awal 2018, belum memberikan garansi akan adanya terminal angkot yang representatif. Karena, jurusan angkot yang tertampung hanya sebagian, seperti Telukbayur, Bandarbuat, dan Lubukbegalung saja.
”Selain dari angkot-angkot itu, masih akan ‘berkeliaran’ di Pasar Raya, dan akan menjadi sarang macet. Mereka akan memenuhi Jalan Pasar Baru, Permindo, M Yamin, Bundo Kanduang, dan lainnya. Seharusnya, pangkalan diperbanyak, atau terminal angkot yang dikebut,” sebut Andre yang peduli penataan kota ini.
Langkah yang bisa dimaksimalkan Mahyeldi-Emzalmi (Mahem), kata Andre, adalah mempercepat pembangunan terminal angkot atau pangkalan yang lebih besar di samping Sentral Pasar Raya (SPR) Plaza di Jalan M Yamin. Karena, pengelola SPR, PT Cahaya Sumbar Raya (CSR) sudah memersiapkan maket untuk pembangunan SPR tahap II dan juga pangkalan angkot.
”Namun, rencana ini belum bisa terlaksana, karena mandegnya proses ganti rugi sejumlah lahan di lingkungan SPR Plaza. Terutama ganti rugi Kompleks Pertokoan IWAPI yang seperti tak tuntas-tuntas. Jadi, saya meragukan, akan ada pembangunan terminal di 2018 mendatang,” sebut alumni SMAN 2 Padang ini.
Andre mengharapkan, di akhir tahun sampai awal 2018, Pemko Padang menggenjot rencana pembangunan terminal angkot ini. Kalau tidak, tentu akan jadi bumerang bagi duet Mahem, yang dapat dikatakan “gagal” dalam menyelesaikan satu program utama dari 10 program unggulan (progul).
“Tentunya banyak yang sedang menanti program ini. Bagaimana Mahem mampu mewujudkan pembangunan terminal angkutan kota yang representatif. Terminal yang layak untuk mengurai kemacetan kota yang cukup parah. Kalau tidak terlaksana, tentu akan membuat tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintahan sedikit berkurang,” kata Andr Rosiade.
Sebelumnya, perluasan pangkalan angkot yang berada di samping Kantor Balai Kota Lama dan Polresta Padang saat ini pengerjaan fisik sudah selesai. Diperkirakan, pangkalan angkot tersebut awal tahun 2018 sudah bisa dipergunakan oleh angkot ngetem menunggu penumpangnya.
Sebelumnya, di area perluasan pangkalan angkot tersebut berdiri kios-kios pasar penampungan sementara Inpres III, namun setelah para pedagang dipindahkan secara permanen di Blok III, area pasar penampungan sementara itu dijadikan sebagai lahan untuk perluasan pangkalan angkot.
Kepala Dinas Perhubungan Padang, Dedi Henidal mengatakan, pengerjaan perluasan pangkalan angkot saat ini sudah selesai pembangunannya. Namun, belum dioperasikan karena di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) masih melaukan penggalian drainase di simpang pangkalan angkot. (d)