Qari Sumbar Tampilkan Kemampuan Terbaik

RIMBO KALUANG, METRO
Pada hari terakhir babak penyisihan, kafilah Sumbar kembali menurunkan qari terbaiknya, Rabu (18/11). Ada sembilan golongan peserta Sumbar yang turun kemarin.

Seperti pada golongan tafsir Bahasa Inggris, Sumbar turun atas nama Rahmat untuk putra dan Nila Hidayai untuk putri. Lomba pada golongan tafsir, dilangsungkan di Hospitality Center Universitas Negeri Padang (UNP).

“Mudah-mudahan hasilnya maksimal, tapi anak-anak sudah tampil maksimal,” sebut pelatih Tafsir Bahasa Inggris Kafilah Sumbar Dr. H. Wisly Wahab, M.Ag.

Di golongan tafsir ini ada 87 peserta yang bersaing. Terdiri dari tafsir bahasa Inggris dan Tafsir Bahasa Indonesia. Kemarin, ada 15 peserta yang mengikuti lomba. Sebanyak 7 peserta dari Bahasa Inggris dan 8 peserta dari tafsir bahasa Indonesia. Satu peserta merupakan, peserta susulan, karena sebelumnya mengajukan ubah jadwal, karena mengalami sakit.

“Alhamdulilah, pada venue tafsir perlombaan berjalan lancar. Peserta juga tertib, termasuk hal teknis,” sebut Koordinator Cabang Tafsir, Erizal.

Dikatakannya, diawal sempat ada kendala, berupa perangkat monitor yang tidak nyala. Tapi itu tidak teknis dalam perlombaan. “Ada kendala monitor kita sempat ngadat, tapi itu tidak terlalu jadi masalah. Karena dapat diatasi dengan cepat,” ujarnya.

Sementara itu, cabang lomba tilawah bidang qiraat sabaah mujawwad di Masjid Raya Sumbar berakhir Rabu (18/11). Qari Sumbar menjadi peserta pamungkas dengan nomor tampil 506, Abdullah Fikri. Sejatinya Abdullah Fikri tampil di hari pertama babak penyisihan, Minggu (15/11). Namun karena ada masalah kesehatan, akhirnya ditunda kemarin.

Fikri, panggilan sehari-hari, mengungkapkan rasa haru dan lega kepada official Sumbar dan pelatih pendampingnya. Dia telah menyelesaikan perjuangannya melantunkan Surat Al Anbiya ayat 1 dengan qiraat Imam Nafi’ riwayat Qalun Warsy.

Pelatih pendampingnya mengenai penampilan Fikri, H Adrizal mengatakan penampilan anak didiknya tadi sudah maksimal. Ia meyakini Fikri bisa melenggang ke babak final untuk bertarung mengharumkan nama Ranah Minang.

Mengenai tiga imam qiraat yang diperlombakan, Adrizal mengakui kesulitan atau tantangan berada pada qiraat imam yang baru dihadirkan di lomba MTQN kali ini yaitu Imam Abu Amr. “Imam Abu Amr karena baru hadir jadi qari dan qari’ah belum terbiasa betul dengan metodenya. Berbeda dengan dua imam sebelumnya yang kebetulan Fikri sudah terbiasa dengan itu,” imbuhnya.

“Kita sudah berusaha maksimal. Hasilnya tinggal kita tunggu dan terima,” tandasnya.

Sembilan golongan babak penyisihan yang diikuti Sumbar hari terakhir kemarin yakni, tafsir bahasa Inggris putra dan putri. Tafsir bahasa Arab, kaligrafi kotemporer, putra putri. Kemudian, Qiraat Murattal Dewasa Putri, Hifzhil 30 Juz putra, tilawah remaja putra dan tilawah dewsa putri. (fan)

Exit mobile version