Namun begitu, akan dianggap kadaluarsa jika pelanggan telah melakukan 50 kali transaksi pembelian setelah token tersebut diterbitkan. Maka dari itu, PLN UID Sumbar mengimbau pelanggan untuk tidak menyimpan nomor token terlalu lama dan segera menginputnya ke meteran agar dapat langsung dimanfaatkan.
Lebih lanjut Ajrun menjelaskan, diskon 50% diberikan maksimal sesuai pemakaian listrik maksimal pada setiap daya, yaitu 720 jam nyala per bulan. Jika pembelian token listrik melebihi batas tersebut, transaksi pembelian akan kembali pada tarif normal.
Adapun rincian batas maksimal pembelian token listrik diskon per bulan untuk setiap golongan tarif adalah sebagai berikut; 1. Tarif 450 VA: Maksimal 720 jam nyala atau setara 324 kWh. Tarif listrik: Rp415 per kWh x 324 kWh = Rp134.460. Diskon maksimal: Rp67 ribu per bulan, 2. Tarif 900 VA: Maksimal 720 jam nyala atau setara 648 kWh. Tarif listrik: Rp1.352 per kWh x 648 kWh = Rp876.096. Diskon maksimal: Rp438 ribu per bulan, 3. Tarif 1.300 VA: Maksimal 720 jam nyala atau setara 936 kWh. Tarif listrik: Rp1.444,70 per kWh x 936 kWh = Rp1,35 juta. Diskon maksimal: Rp676 ribu per bulan, 4. Tarif 2.200 VA: Maksimal 720 jam nyala atau setara 1.584 kWh. Tarif listrik: Rp1.444,70 per kWh x 1.584 kWh = Rp2,28 juta. Diskon maksimal: Rp1,14 juta per bulan.
PLN UID Sumbar berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Program stimulus ekonomi menjadi salah satu upaya PLN mendukung beban ekonomi masyarakat di awal tahun 2025. ‘’Semoga program ini berdampak optimal untuk memberikan akses listrik yang terjangkau di tengah-tengah masyarakat,” sampai Ajrun mengakhiri.(*/hsb)
Komentar