Wahid mengaku mendapat kepuasan tersendiri melihat orang-orang datang ke Jamur Betuah untuk belajar budidaya jamur. Pasalnya, ia tahu kegiatan ini akan membuka banyak pintu kesempatan jika ditekuni dengan baik. Sejak membudidayakan jamur tiram di tahun 2021, usaha yang dibantu PLN UIP Sumbagteng melalui Program TJSL PLN Peduli ini secara perlahan terus membuka pintu-pintu peluang tim Jamur Betuah untuk berdikari di jalannya. Berkat jamur tiram, ia dan kedua rekannya, Firman dan Jaelani mendapatkan berbagi pengetahuan dan manfaat kepada banyak orang.
Wahid menceritakan, awalnya ia beserta rekannya hanya memproduksi baglog jamur dan jamur segar, namun seiring berjalannya waktu, mereka mulai mencoba memproduksi olahan jamur, seperti keripik, serundeng, rendang dan Stick berbahan jamur. Namun tidak disangka, bisnis yang mereka rambah mulai dilirik masyarakat dan mulai banyak orang yang datang berkunjung dan belajar budidaya jamur tiram di Kumbung Jamur Betuah.
“Waktu itu, usaha ini belum banyak dikenal masyarakat. Kami kesulitan berkembang, terutama soal pendanaan, Namun kami tidak berputus asa dan tetap yakin menggeluti usaha ini. Hasil yang ada sekarang ternyata tidak menghianati usaha selama ini, kami dipertemukan dengan PLN UIP Sumbagteng. Nah semenjak dibina oleh PLN UIP Sumbagteng, yang dulunya kami hanya memiliki kumbung kecil di samping kontrakan, sekarang alhamdulillah sudah berdiri di tanah milik sendiri.” ujarnya, Selasa (21/05).