Selain itu, di sejumlah hotel tempat CJH menginap, banyak jemaah yang datang terlambat ke hotel. Akibatnya, durasi masa tinggal mereka berkurang. Sebab, sistem sewa hotel di Madinah berdasar jumlah hari tinggal. Berbeda dengan di Makkah. Di sana, sistem sewa hotel menggunakan skema full season (selama musim haji).
Kepala Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Madinah Ali Machzumi menyebut, masalah keterlambatan penerbangan merupakan ranah maskapai. ’’Yang jelas, kami sudah mengikhtiarkan seluruh jemaah haji Indonesia mendapatkan layanan maksimal sebagaimana yang sudah disepakati,’’ katanya.
Pada bagian lain, mulai hari ini, sekitar 120 ribu CJH di tanah air akan berangkat pada penerbangan gelombang kedua. Mereka tidak lagi mendarat di Madinah, melainkan di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. (jpc)