Gandeng Mahasiswa Kembangkan Eduwisata, Yayasan AHM Hadirkan Program KKN Tematik Satu Hati

PENYERAHAN— Beasiswa dan bantuan operasional bagi para mahasiswa sebagai program Future Leader bersama Yayasan AHM yang berasal dari 6 universitas di Indonesia.

JAKARTA, METRO–Yayasan Astra Honda Motor (Yayasan AHM) menggelar program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Satu Hati bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga untuk mengembangkan Desa Bendosari, Sleman-Yogyakarta menjadi tujuan eduwisata.

Program pertama KKN Tematik Satu Hati ini dibuka oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kerja­sama UIN Sunan Kalijaga Dr H Mamat Rahmatul­lah,MM, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr Muhrisun, serta Ketua Yayasan AHM Ahmad Muhib­buddin.

Dalam program ini, Yayasan AHM bersinergi dengan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengembangkan kebun buah seluas 3 hektar sebagai sarana edukasi sekaligus wisata. Para mahasiswa dari kampus ini terjun langsung mendampingi masyarakat Bendosari dan berinoviasi dalam memajukan desa eduwisata berko­laborasi dengan Kelompok Masyarakat Pengelola Eduwisata Kebun Buah Bendosari dan Kampung Jamur.

 Pada tahap awal, kawasan kebun buah terpadu dikembangkan dengan pembangunan infrastruktur pendukung seperti akses jalan, membangun pergola dan galeri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), menambah gazebo, memperbaiki toilet dan mushola agar lebih nyaman bagi para pengunjung. Untuk mendukung ekonomi masyarakat, Yayasan AHM juga turut menanam pohon buah lokal sebanyak 440 pohon yang terdiri dari pohon markisa, matoa dan mangga.

Pengembangan kawasan eduwisata Desa Bendosari ini juga didukung oleh PT Hitachi Astemo Bekasi Manufacturing, PT Musashi Auto Parts Indonesia, PT Suryaraya Rubberindo Industries dan PT Yutaka Manufacturing Indonesia.

Ketua Yayasan AHM Ahmad Muhibbuddin menga­takan KKN Satu Hati berorientasi melakukan pendam­pingan melalui program pemberdayaan masyarakat yang berkesinambungan. Karena itu, program ini membutuhkan sinergi dan dukungan dengan beragam pemangku kepentingan, termasuk kampus, masyarakat dan pemerintah setempat.

“Mahasiswa dengan didampingi para dosen menjadi aktor utama program pengembangan Kebun Buah Bendosari ini. Mereka berada di garda terdepan mengaplikasikan ilmunya melalui program pem­berda­yaan berkelanjutan dan berdampak langsung bagi masyarakat. Sarana edukasi ini diharapkan dapat mendukung keberlangsungan petani & UMKM lokal melalui pelatihan dan galeri produk masyarakat,” ujar Muhib.(rgr)

Exit mobile version