530 Pelajar Ikuti Sekolah Masuk Museum di Kota Sawahlunto

Sebanyak 530 pelajar SLTP dan SLTA se Sumatera Barat, mengikuti kegiatan berupa Sekolah Masuk Museum yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan, Permuseuman dan Peninggalan Bersejarah (KP2B) Kota Sawahlunto. Dilaksanakan Rabu dan Kamis (13-14 Oktober).

SAWAHLUNTO, METRO–Mengenalkan Museum Lebih Dekat Kepada Para Pelajar, sebagai warisan budaya. Kota Sawahlunto, sebagai kota wisata haritage dan kota warisan budaya dunia versi Unesco dengan situs Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto (OCMHS) mulai menggeliat, walau menyesuaikan di tengah kondisi Pan­demi Covid.

Buktinya, sebanyak 530 pelajar SLTP dan SLTA se Sumatera Barat, mengikuti kegiatan di Sawahlunto. Mata acara kegiatannya, berupa Sekolah Masuk Museum yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan, Permuseuman dan Peninggalan Bersejarah (KP2B) Kota Sawahlunto yang dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis 13-14 Oktober.

Wakil Walikota (Wawako) Sa­wah­lunto, Zohirin Sayuti SE menjadi keynote speaker dalam kegiatan hari ke dua (2), Sekolah Masuk Museum yang dise­lenggarakan oleh Dinas Kebudayaan, Peninggalan Bersejarah dan Per­mu­seuman, Kamis (14/10) di Gedung Pusat Kebudayaan (GPK) Kota Sawahlunto.

Sementara itu, pada hari pertama Rabu (13/10) untuk SLTP, Asisten II Setdako Sawahlunto, Marwan mela­kukan pelepasan rombongan Sekolah Masuk Museum. Sembari mengucapkan kata selamat datang dan terima kasih atas kunjungan para pelajar dan guru pendamping ke Kota Sawahlunto, melalui kegiatan museum ini.

“Harapannya, dengan kegiatan ini para pelajar akan dapat lebih mengenal dan mencintai museum serta akan ikut melestarikan warisan budaya. Be­rikutnya, diharapkan bisa membawa dan mengajak rekan serta keluarga untuk mengunjungi atau datang ke Kota Sawahlunto,” ungkap Marwan ber­harap.

Sementara itu, Kepala Bidang Pe­ninggalan Bersejarah dan Permu­seu­man Dinas KP2B Sawahlunto, Rahmat Gino mengungkapkan bahwa kegiatan ini terlaksana atas pembiayaan yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik, dalam bentuk bantuan ope­rasional penyelenggaraan (BOP) Museum.

“Para peserta, dibekali perihal ten­tang museum dan situs Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto dengan menelusuri kawasan kota tua serta edukasi permainan dalam bentuk door­prize,” ujar Rahmat Gino, kepada awak media, Rabu (13/10) usai acara pem­bukaan.

Pada hari pertama Rabu (13/10), diperuntukkan bagi para pelajar SLTP yang berjumlah sebanyak 280 pelajar SLTP, bersama dengan guru pendam­ping dan hari ke dua untuk pelajar SLTA.

Dan pada hari kedua, Kamis (14/10) diikuti oleh 250 pelajar SLTA dan guru pendamping se Sumatera Barat. Rang­kaian kegiatannya hampir sama, berupa pengenalan tentang museum ditambah melihat dan berkunjung langsung ke beberapa lokasi museum.

Seperti Museum Kereta Api, Mbah Suro, berakhir di Gudang Ransoem dan ditutup dalam bentuk permainan door­prize bagi para peserta.

Dengan adanya kegiatan Sekolah Masuk Museum, yang diikuti oleh total keseluruhan sebanyak 530 orang Pelajar SLTP dan SLTA se Sumatera Barat, dapat memberi warna positif dalam men­sosialisasikan berbagai museum yang ada di Kota Sawahlunto dan sangat layak serta perlu untuk dikunjungi, baik sebagai wisata keluarga maupun untuk wisata edukasi.(pin)

Exit mobile version