Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka adalah museum yang terletak di sekitar tepian Danau Maninjau, tepatnya di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Terletak di tepian Danau maninjau, tepatnya di Kampung Muaro Pauh, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Agam. Dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) berjarak 104 km atau 3 jam peralanan menggunakan kendaraan roda empat.
Museum ini mulai dibangun pada tahun 2000 dan diresmikan pada tahun 2001 oleh Gubernur Sumatera Barat waktu itu, Zainal bakar.
Sesuai dengan namanya, museum ini mengkhususkan diri pada koleksi benda-benda peninggalan Buya Hamka, yang bangunannya merupakan rumah yang ditempati Hamka sejak lahir hingga sebelum pindah ke Padang Panjang.
Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka terletak pada ketinggian yang lebih tinggi 5 meter dari jalan raya di sekitarnya. Museum ini menghadap ke arah barat atau Danau Maninjau dan membelakang ke arah timur.
Museum ini memiliki bentuk arsitektur layaknya Rumah Gadang dengan atap bergonjong dan hiasan ukiran Minang. Museum ini mulai dibuka pukul 08.00 hingga pukul 15.00 waktu setempat. Namun, biasanya akan tetap dibuka untuk sementara waktu meski pengunjung melewati batas waktu kunjungan.
Setelah era kemerdekaan hingga akhir hidupnya, Hamka tetap aktif menulis di berbagai media, baik buletin, majalah, buku, roman, hingga tafsir Al-Quran. Dari sekitar 118 judul buku yang pernah ia tulis semasa hidupnya, sekitar 28 judul dapat kita saksikan diantara koleksi buku di Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka ini.
Selain karya-karya Hamka, di museum ini pengunjung juga dapat melihat berbagai benda peninggalan dan dokumentasi perjalanan hidup Hamka. Diantara koleksi-koleksi penting museum ini adalah lukisan serta foto Hamka semasa muda hingga dewasa dan sejumlah penghargaan yang pernah diperolehnya semasa hidup.
Ada pula sebuah foto yang menggambarkan lautan manusia yang ikut mengantarkan jenazahnya ke peristirahatan terakhir pada tanggal 24 Juli 1981. Selain itu, terdapat pula koleksi seperti jubah kehormatan beserta toga yang digunakan Hamka saat menerima gelar Doktor Honoris Causa di Al-Azhar Cairo serta Universitas Kebangsaan Malaysia.
Komentar