Refleksi Akhir Tahun 2023, Meningkatkan Pendapatan Petani, Wujudkan Sumbar Madani

GUBERNUR Sumbar Mahyeldi didampingi Kadis Kehutanan Yozarwardi mencoba produk kopi pengelola Kehutanan Sosial.

Tahun 2023 ditutup jaja­ran Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat dengan mela­kukan refleksi terhadap kinerja yang sudah dilakukan sepan­jang tahun tersebut.

Disaat refleksi, terungkap sejumlah fakta yang membe­rikan gambaran positif, bahwa impian untuk meningkatkan pendapatan petani dalam upa­ya mewujudkan Sumbar Ma­dani yang Unggul dan Berke­lanjutan, dapat direalisasikan.

“Saya bersyukur memiliki tim kerja yang solid dan hebat,” kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat Yo­zarwardi, memberikan apre­siasi kepada seluruh tim kerja Dinas Kehutanan serta mitra kerja, saat Refleksi Akhir Tahun 2023, di Padang, Rabu (27/12)

Ia menyebutkan, indikator kinerja positif tersebut dapat dilihat dari capaian yang diukir dinasnya. Pendapatan petani hutan meningkat signifikan sejak tiga tahun terakhir, me­ningkatnya luas kawasan hutan yang dikelola kelompok ma­syarakat, target pendapatan 92,40 persen, serta mening­katnya kesadaran masyarakat untuk menjaga dan mengelola kawasan hutan.

Meningkatnya pendapatan petani hutan karena, semakin baiknya pengelolaan program Perhutanan. Rata-rata kenai­kan pendapatan petani hutan di daerah ini sejak 2020 men­capai 15 persen setiap ta­hunnya.

Yozarwadi merinci, pen­dapatan petani hutan di Sum­bar, tahun 2020  sebesar Rp 1.517.160. Tahun 2021, menjadi Rp1.779.710, atau naik 17,31 persen.  Tahun 2022 naik 11,16 persen dari tahun sebelumnya, sehingga menjadi Rp1.978.367, dan pada 2023 menjadi Rp2. 319.511,-.

Di sisi lain, selama 2023 penambahan luas kawasan hutan yang dikelola oleh ke­lompok masyarakat melalui program Perhutanan sosial sebanyak 50,4 ribu ha dengan 45 unit usaha. Capaian tersebut melebih target yang direnca­nakan, sehingga total Perhuta­nan Sosial di Sumbar sampai akhir 2023 mencapai 287.553,78 ha, dikelola 205 unit usaha.

Program Perhutanan Sosial memiliki dampak luas terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Sumbar, karena 850 nagari (81,97 persen) dari 1.157 nagari yang ada di daerah itu berada di dalam kawasan hutan.

Penambahan luas Perhu­tanan Sosial itu tersebar Kesa­tuan Pengelolaan Hutan Lin­dung (KPHL) Pasaman Raya seluas 12.970 ha, KPHL Lima­puluh Kota 15.524 ha, KPHL Agam Raya 1.803 ha, KPHL Bukit Barisan 4.229 ha, KPHL Sijunjung 1.107 ha, dan KPHL Solok 3.487 ha. KPHL Hulu Ba­tang Hari 1.963 ha, KPHL Dhar­masraya 367 ha, KPHL Pesisir Selatan 6.921 ha, dan KPHL Mentawai 2.039 ha.

Kata Yozarwardi, program yang dirancang pada tahun 2023 tidak terlepas dari Visi, Misi, Prioritas dan Tujuan Stra­tegis RPJMD 2021-2026 Provinsi Sumatera Barat, yakni Terwu­judnya Sumatera Barat Madani yang  Unggul dan Berke­lan­jutan.

Dari Visi dan Misi tersebut, Dinas Kehutanan Sumbar ber­sentuhan langsung dengan Misi Meningkatkan Nilai Tambah Dan Produktivitas Produk Per­ta­nian, Perkebunan, Peterna­kan, Kehutanan dan Perikanan, serta Meningkatkan Pemba­ngunan Infrastruktur Yang Berkeadilan dan Berkelanjutan, Mewujudkan Lingkungan Hidup Yang Berkualitas. (***)

Exit mobile version