Memperingati Hari Jadi Kota (HJK) Solok ke-48, bukan sekadar mengingat tanggal yang ditandai pada kalender. Namun, di balik momentum HJK itu, terkandung banyak makna yang harus diresapi.
Paling tidak penggalan kalimat bijak yang dilontarkan Ketua DPRD Kota Solok Yutris Can ketika memimpin langsung Sidang Paripurna Istimewa Dewan dengan agenda memperingati HJK Solok ke-48 itu, menjadi renungan untuk menentukan sikap terhadap kemajuan Kota Solok ke depan. Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kota Solok yang berlangsung di gedung Kubuang Tigo Baleh Minggu (16/12), merupakan puncak dari sejumlah rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati hari jadi Kota Solok tahun ini.
Angka 48 yang tertera dan menunjukkan usia Pemerintahan Kota Solok saat ini memang tidak lagi muda. Dan berbagai lika-liku yang dilalui jelas menjadi sebuah pengalaman yang sangat berharga dan mewarnai perjalanan panjang Kota Solok.
”Tidak terlalu berlebihan rasanya kalau momentum HK Solok ke-48 dijadikan sebagai titik renungan bagi kita semua atas apa yang telah kita perbuat untuk kemajuan daerah dan bukan sekadar memperingati tanggal,” ujar Yutris Can.
Di hadapan sejumlah pejabat penting daerah yang datang dari berbagai daerah serta para mantan pejabat Kota Solok tersebut, Yutris Can juga menyampaikan ucapan terima kasih terhadap sejumlah tokoh yang telah berperan memberikan kontribusi selama perjalanan panjang Kota Solok sehingga warga telah merasakan kemajuan dan perkembangan daerahnya seperti saat sekarang ini.
Namun demikian, ke depan masih banyak tantangan yang akan dilewati demi kemajuan daerah dan masyarakat serta mewujudkan sebuah harapan terciptanya warga Kota Solok yang sejahtera dan mandiri secara ekonomi. Semua itu ditekankan Yutris Can, butuh kerja keras karena tantangan yang dihadapi ke depan semakin berat dengan berbagai persoalan yang juga semakin kompleks.
Terkait kemajuan Kota Solok dibandingkan daerah lain, Yutris Can menilai ada kelebihan dan kekurangan yang telah dicapai. Namun dalam hubungan antar lembaga ditegaskan Yutris Can Kota Solok cukup harmonis. ”Demi kepentingan daerah, tidak ada istilah uang ketok palu dalam pembahasan besama mitra kerja,” ujarnya menegaskan.
Bahkan, Yutris Can berharap adanya perhatian dari pemerintah provinsi dalam pembangunan Kota Solok. Harapan yang disampikan Yutris Can itu tidak berlebihan mengingat dana yang diperuntukan bagi Kota Solok masih terbilang kecil.
Dengan momentum HJK ini, seperti disampaikan Devi Kurnia yang mewakili Gubenur Sumbar, Kota Solok harus mampu mengajar ketertinggalan dari daerah lain. Sebab menurutnya, daerah lain cukup gencar mendatangkan sumber pendapatan daerahnya dari provinsi maupun pusat. Apalagi Kota Solok secara potensi alam cukup terbatas.
Devi Kurnia berharap, agar kegiatan ini tidak saja sekadar kegiatan serimonial, akan tetapi hari bersejarah bagi masyarakat Kota Solok ini dapat menjadi pendorong dan penyemangat bagi semua pihak untuk terus berbuat dan bekerja demi terujudnya masyarakat dan daerah yang lebih maju.
Sementara itu Wali Kota Solok Zul Elfian mengungkapkan dalam memperingati Hari Jadi Kota Solok yang diperingati setiap tahun oleh seluruh masyarakat, mengandung banyak harapan terhadap kemajuan daerah. Dalam mewarnai momen bersejarah ini, berbagai kegiatan telah digelar dan diharapkan menjadi program yang mampu menarik perhatian banyak pihak untuk datang dan lebih mengenal Kota Solok. (**)