DEWAN Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), melaksanakan sidang paripurna dengan agenda Penyampaian Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2019, Senin kemarin. Bupati Pasbar Drs H Syahiran MM didampingi wakilnya H Yulianto SH mengatakan, untuk RAPBD Tahun 2019 di DPRD Pasbar, belanja tidak langsung direncanakan sebesar Rp655.291.064.959. Sedangkan belanja langsung sebesar Rp677.817.645.055.”kata Syahiran.
Selanjutnya dikatakan Syahiran, Pendapatan Daerah pada Rancangan APBD 2019 ditargetkan sebesar Rp1.228.901.690.096. Apabila dibandingkan dengan rencana belanja yang dialokasikan kepada SKPD di lingkungan Pemerintah Pasbar Rp1.333.108.710.014, maka terdapat defisit anggaran belanja pada RAPBD tahun 2019 sebesar Rp104.207.019.918.
Kata Syahiran, demi meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Pasbar, Pemerintah selalu optimis dalam menjalankan program dan seluruh kegiatan yang tertuang dalam RKPD tahun 2019.
“Meskipun dalam kondisi keuangan yang tidak memadai dan terbatas, saat ini Pemkab Pasbar tetap konsisten untuk membangun infrastruktur daerah demi menunjang kesejahteraan masyarakat,” terang Syahiran.
Sementara, Ketua DPRD Pasbar Daliyus K kepada pada wartawan mengatakan , penyampaian atas jawaban Bupati Pasaman Barat atas pendapat akhir fraksi-fraksi DPRD terhadap RAPBD Kabupaten Pasaman. “Bupati Pasbar Syahiran, atas pendapat akhir fraksi-fraksi DPRD terhadap RAPBD Kabupaten Pasbar sangat,” kata Daliyus.
Dikatakan Daliyus, dengan jawaban beliau sangat memuaskan, sehingga RAPBD Tahun 2019 sudah disahkan. Dengan disahkan RAPBD ini, pemkab bisa mempergunakan sebaik-baiknya demi kepentingan masyarakat.
Daliyus meminta Pemkab segera mungkin merealisasikan belanja publik dalam hal ini di sektor pembangunan fisik dan tidak ditunda-tunda lagi, agar masyarakat cepat merasakan dampak positif pembangunan yang dilakukan.
“Namun kita berharap, pemkab lebih mengutamakan daerah yang benar-benar membutuhkan. Jangan sampai tidak dilaksanakan, terutama dana-dana yang dititipkan melalui OPD baik itu dana DAU, DAK, Dana Perimbangan dan Belanja Pegawai, jika ditotal ada sekitar 1,3 Triliyun Rupiah,” ujar Daliyus.
Diakuinya, dalam RAPBD Tahun 2019 paling banyak diprioritaskan dalam bidang infrastruktur, namun lebih memprioritaskan bagi daerah yang benar-benar membutuhkan.
“Selain infrastruktur, bidang pendidikan tetap kita utamakan dalam hal peningkatan Sumber Daya Manusia, begitu juga dalam hal bidang kesehatan. Anggaran untuk kedua Bidang tersebut juga tidak tanggung-tanggung kita anggar kan, semua telah kita akomodir hingga hal-hal yang kecil,” jelasnya.
Kemudian, intinya fokus pada peningkatan infrastruktur maupun dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pasaman Barat dimasa yang akan datang.
Di samping itu, Pasaman Barat yang masih terdapat daerah terisolir menurut Daliyus harus dituntaskan segera mungkin di tahun 2019 mendatang. “Semua kekurangan harus dapat terakomodir dan tuntas secara baik dan seksama pada tahun 2019 nantinya,” ujarnya. (end)