Di Balik Pelaksanaan TdS 2018, Objek Wisata Daerah Menjanjikan dan Butuh Investor

Laporan : Efanurza
Kota Pariaman – Objek wisata bahari Kota Pariaman memang menjanjikan. Kenapa tidak ada 12 titik objek wisata bahari milik Kota Pariaman yang dapat memuaskan para pengunjung. Kondisi demikian tidak disia-siakan Pemko Pariaman dalam memajukan objek wisata bahari. Dibawah kepemimpinan Wali Kota Pariaman H Genius Umar dan Wawako Mardison Mahyuddin, telah bertekad untuk memajukan objek wisata daerahnya.
Kota Pariaman memang kaya dengan potensi, baik wisata bahari maupun wisata alam. Tinggal sekarang pasangan wako dan wawako dan semua pihak di Pariaman menggaet investor.
Dengan ada inevstor tentu semua objek wisata bahari atau alam tergarap dengan maksimal. ”Kita berharap semua investor,baik luar maupun dalam dapat memafaatkan potensi kita ini. Pemko berkomitmen mendukung investor tersebut,” kata Wali Kota Pariaman H Genius Umar.
Kata Genius Umar, apalagi Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya mendorong Pemerintah Kota Pariaman mengupayakan semua iven yang dilaksanakan Kota Pariaman masuk menjadi kalender nasional. Seperti pesta Budaya Tabuik masuk dalam kalender iven nasional.
Dikatakan, pesta budaya Tabuik merupakan salah satu even andalan daerah itu dalam memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Setiap penyelenggaraan pesta budaya tabuik ujarnya, Kota Pariaman dikunjungi hingga ratusan ribu wisatawan dari berbagai daerah bahkan luar negeri.
Untuk mencapai dan masuk ke dalam kalender nasional, pemerintah daerah akan berupaya semaksimal mungkin memenuhi persyaratan yang diminta.
“Pesta budaya tabuik sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, oleh karena itu perlu diperjuangkan agar masuk ke dalam kalender even nasional,” ungkapnya.
Menteri Pariwisata Repoblik Indonesia Arief Yahya menyatakan, saat ini pesta budaya tabuik belum masuk ke dalam kalender even nasional, oleh karena itu perlu upaya lebih keras dari pemerintah daerah untuk mewujudkannya,” ujarnya.
Tidak tercatatnya tabuik ke dalam kalender even nasional katanya, disebabkan belum terpenuhinya kriteria berdasarkan penilaian dari tim khusus yang telah dibentuk.
“Memang tidak mudah masuk ke dalam kalender even nasional, karena dibutuhkan persyaratan tertentu. Apalagi yang menilai even tersebut ialah tim khusus dan memang ahli di bidangnya.
Ia menyebutkan tim penilai tersebut terdiri dari Denny Malik, Eko Supriyanto dan Dynand Fariz serta sejumlah orang yang turut serta dalam seremoni Asian Games 2018.
Namun ujarnya, festival Budaya Tabuik yang diselenggarakan setiap satu hingga 10 muharram di Kota Pariaman, tetap memiliki peluang untuk masuk ke dalam kalender even nasional.
“Jadi kalau mau masuk kalender even nasional harus memiliki persiapan even yang lebih bagus, setidaknya setara dengan pelaksanaan Tour de Singkarak (TdS),” ujarnya.
Namun, ia mengungkapkan pihaknya terus mendukung Kota Pariaman untuk dapat menjadikan tabuik sebagai salah satu even dalam kalender nasional.
Finish TdS Dihibur Band
Finish Tour de Singgkarak (TdS ) untuk Kota Pariaman telah tingkatkan ekonomi masyarakat. Apalagi finis Tds di laksanakan di Pantai Kata Pariaman. Tak pelak lagi Pantai Kata menjadi ramai, karena dibanjiri pengunjung dari berbagai daerah yang ingin menyaksikan para pembalap luar negeri yang ikut serta dalam TdS.
Minggu kemarin, TdS 2018 resmi ditutup Menteri Pariwisata RI Arief Yahya. Secara resmi Tour de Singkarak (TdS) tahun 2018 pada etape 8 dengan start Pesisir Selatan dan garnd finish di Pantai Kata Kota Pariaman telah ditutup Menteri Pariwisata disaksikan ribuan pengunjung.
Grand Finish dan penutupan TdS juga dihadiri oleh Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Walikota Pariaman Genius Umar, Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin, Anggota DPR RI John Kenedy Aziz, Refrizal dan Forkompida Kota Pariaman.
Pada saat rangkaian penutupan TdS Menteri Pariwisata juga meresmikan Pantai Kata sebagai destinasi wisata di Kota Pariaman dan melaunching Pariaman Internasional Triathlon yang akan diselenggarakan pada bulan Desember itu.
Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan, “Kota Tabuik” tidak punya sumber daya alam berupa tambang industri, perkebunan dan lainnya. Pasalnya, Kota Pariaman hanya memiliki pantai dan pulau sebagai tujuan wisata.
“Maka dengan alasan itulah Kota Pariaman dijadikan daerah tujuan wisata dengan mengembangkan beberapa destinasi sebagai andalan Kota Tabuik ini, agar ekonomi menjadi meningkat” ujarnya.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyampaikan, Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumbar sudah berlomba-lomba memajukan sektor pariwisata, apalagi pihak Provinsi Sumbar yang juga berkomitmen untuk menjadikan wisata sebagai sektor unggulan.
Ia menyampaikan TdS sangat banyak dampaknya terhadap Sumbar, salah satu contohnya pada waktu gempa pada tahun 2009 lalu. Pada saat itu ekonomi masyarakat cukup terpuruk, begitu juga dengan pembangunan daerah.
Berkat adanya TdS, secara berangsur perekonomian kembali bangkit. Pasanya sejak itu tahun 10 tahun terakhir TdS ada tentunya ekonomi masyarakat juga terasa meningkat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Elvis Candra menyampaikan hasil Tour de Singkarak 2018 Etape 8 diraih pebalap Jerman Nikodemus Holler.
Pembalap dari BAI Team ini mengungguli rekan senegaranya, Lucas Carstensen yang juga dari BAI Team di urutan kedua Hasil Tour de Singkarak 2018 Etape 8.
Sementara urutan ketiga Hasil Tour de Singkarak 2018 Etape 8 ditempati pebalap asal Malaysia Mohammad Izzat dari Team Sapura.
Pembalap menyusuri sejumlah jalan mulai Jl. Ilyas Yakub, Jl. Imam Bonjol, Jl. Pasar Lama Salido, Tarusan, Bungus, Bukit Lampu , Padang, dan melewati Kantor Gubernur Sumbar.
Dari Lubuk Alung, Tugu Ikan, Jalan Raya Padang Pariaman, Nan Sabaris dan finish di Pantai Kata Kota Pariaman. Etape 8 merupakan etape terakhir Tour de Singakarak 2018 berjarak 158 km dengan 15 tim, 22 negara dan 76 pembalap yang tinggal. Masyarakat yang hadir menyemarakkan Grand closing Tour de Singkarak 2018 juga dihibur band Naff. (***)

Exit mobile version