Penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXXIX Tingkat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat sesuai standar operasional (SOP) nasional. Penegasan itu diungkapkan Walikota Padangpanjang Fadly Amran saat menggelar jumpa pers di Kantor Balaikota Padangpanjang, Kamis (11/11).
“Mensukseskan penyelenggaraan MTQ, kita sudah melewati rangkaian panjang, mulai dari rapat koordinasi, rapat internal hingga melakukan rapat khusus. Seiring itu kita inginkan masyarakat dapat berperan memberikan dukungan serta ikut menjaga ketertiban selama penyelenggaran MTQ,” ungkap Wako Fadly Amran.
Menjadi tuan rumah MTQ, ujar Fadly Amran mengatakan Padangpanjang telah mendapat kepercayaan dari Pemerintah Provinsi menyelenggarakan program nasional. “Kita beruntung Padangpanjang ditetapkan sebagai tuan rumah. Merupakan pilihan yang tepat, karena berada pada daerah yang berisiko rendah penyebaran Covid-19 (PPKM Level 1). Bagi panitia atau tim penyelenggara tetap mewaspadai agar tidak terjadi cluster baru penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, prokes ketat sesuai SOP nasional akan dilaksanakan,” kata Fadly Amran.
Mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan, Wako Fadly Amran, mewarning tim untuk konsentrasi pada kegiatan. “Tidak hanya itu, untuk pengamanan kita sudah berkoordinasi dengan instansi terkait. Kita berhadap MTQ menimbulkan dampak positif di berbagai sektor, khususnya membangun generasi Qurani di Kota Padangpanjang,” ujar Fadly Amran.
Sekdako Padangpanjang Sonny Budaya Putra, 18 kabupaten kota telah memastikan ikut berkontribusi di MTQ. “Sesuai ketentuan, rombongan kontingen telah datang maupun yang akan datang wajib menjalani tes kesehatan dan telah dipastikan vaksin,” sebut Sonny Budaya Putra.
Sonny mengatakan, semua yang terlibat harus menerapkan prokes. Selalu memakai masker, mencuci tangan, dan jaga jarak 1 sampai 1,5 meter. Ini tugas panitia dan satgas mengawasi tiga M, apakah semua terlaksana.
Menerapkan hal tersebut, Lebih lanjut Sonny, perlu kesadaran semua pihak. “Masing-masing daerah telah membawa tim kesehatan. Jadi sama-sama mengawasi. Begitu juga dengan panitia. Tempat penyelenggaraan MTQ dipastikan menyediakan tempat cuci tangan dan menyediakan masker,” tutur Sonny.
Lebih lanjut, daerah yang memberangkatkan kafilahnya harus melakukan rapid antigen H-1. “Semua kafilah sudah melakukan rapid antigen negatif H-1, bila hasilnya negatif baru diberangkatkan. Termasuk panitia diluar Padang Panjang. Apabila positif batalkan keberangkatannya. Walaupun qori atau qoriah. Jangan coba-coba meloloskan yang positif. Jangan main-main karena berisiko tinggi,” sebutnya.
Semua persiapan sudah kita rampungkan,ungkap Sonny, mulai dari perlengkapan, fasilitas penginapan yang melibatkan rumah-rumah warga yang digunakan sebagai penginapan. Bagi penyedia penginapan semua penghuni rumah sudah divaksin. Begitupun dengan pegawai hotel.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kota Padang Panjang, Drs. H. Alizar, M.Ag menyampaikan, pandemi ini adalah musibah global, semua negara ikut merasakannya. Untuk menghidari pandemi, hanya dengan menjaga diri lewat prokes yang sudah ditetapkan.
Dikatakannya, MTQ adalah agenda nasional yang di dalamnya terkandung maksud menyiapkan generasi Qur’ani yang pada saatnya memimpin bangsa ini. Upaya ini tidak boleh berhenti. “Pandemi diyakini pada saatnya akan berhenti. Dan akhir-akhir ini Alhamdulillah dirasakan sudah mulai longgar. Namun kita tidak boleh lenggah. Karena laju Corona sangat bergaris lurus dengan kedisiplinan kita dalam berprokes,” ulasnya.
Dalam kontek tersebut, lanjut Alizar, bertemulah dua kepentingan besar, yaitu menyiapkan generasi masa depan bangsa dan menjaga keselamatan generasi ini dari pandemi Corona.“Maka jalan tengah yang paling baik untuk mencapai keduanya (generasi dan pandemi), tetap melaksanakan MTQ dengan prokes yang ketat. Menyiapkan generasi dan menjaga prokes juga bahagian dari perintah Al Qur’an,” pungkasnya. (rmd)