Dalam rangkaian Safari Dakwah di Kota Padang, Ustadz Jenderal DR. Zulkifli, AR, SIK, MH yang biasa dipanggil Uje, mengisi kajian di beberapa masjid sejak Kamis hingga Minggu, (28-31/10). Safari Dakwah mengusung tema The Power of Hijrah, dengan Judul ceramah “Jadilah Kita Pemenang”.
Safari Dakwah diawali di Masjid Mukhsinin Parak Laweh berlanjut ke Masjid Ar Rasul di Kampung Jua, Masjid UPI di Kecamatan Lubuk begalung (Lubeg), yang sekaligus jadi Khatib Jumat. Kemudian di Masjid Baitul Hadi Aur Duri, Masjid Raya Andalas, Masjid Jannatul Mu’min Kubu Dalam dan Masjid Darul Muttaqin Siteba.
Ustad Jenderal DR.Zulkifli, AR, SIK, MH, putra asli Padang yang saat ini tinggal di Bandung. Selain sebagai Dosen Perguruan Tinggi di Bandung, beliau juga Widyaiswara Utama pada Sekolah Tinggi Pimpinan Polri dan penulis buku serta pendakwah atau ustadz.
Safari Dakwah didukung oleh Yayasan Sosial Zaara yang beliau dirikan. Dalam Safari Dakwah, Ustadz Jenderal DR.Zulkifli, AR, SIK, MH, menjelaskan sabda Nabi Muhammad SAW, yang menggambarkan keadaan umat Islam yang saat ini berada pada fase keempat. Yaitu, “Mulkan Jabarian” atau fase akhir zaman (tantangan terberat Umat Islam) yang menuntut kebersamaan umat untuk menegakkan agama Allah.
Dalam ceramahnya, Uje juga mengingatkan tentang visi manusia dilahirkan ke dunia. Yaitu untuk beribadah kepada Allah (Qs Az Zariyat 56) serta misi umat manusia untuk totalitas hanya kepada Allah bukan kepada manusia.
Sebagaimana yang sering dibaca dalam awal shalat, “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah tuhan semesta alam.”
“Hal ini harus kita jalankan melalui sebuah program, selalu taat dalam ibadah, istiqomah di jalan Allah, dan kita mati dalam keadaan Husnul Khotimah serta goals-nya kita meraih Jannah-nya Allah sebagaimana dalam QS Al Kahfi 107 -108,” terangnya.
Ustad yang siap hadir di mana saja dan juga tidak menerima bayaran dalam setiap safari dakwah ini, juga menjelaskan tentang “Tantangan Kita Hari Ini.” “Yaitu disrupsi era 4.0. Sebuah lompatan teknologi yang jika tidak kita waspadai akan merusak tatanan segala aspek kehidupan,” ungkapnya.
Selain itu juga ada tantangan External (VUCA) Volatility, sesuatu yang berubah cepat, Uncertainty, sesuatu yang sulit kita prediksi, Complexity kehidupan hari ini yang begitu kompleks serta Ambiguity serba ragu ragu.
Yang perlu juga diantisipasi tantangan dari dalam tubuh Islam (internal). Bagaimana orang Islam merusak Islam dari dalam dan menjelek jelekkan Islam.
Maka ajakan setiap diri perlu mengembangkan konsep MRO atau singkatan dari Maintenance, dalam merawat tauhid kepada Allah, Repair dalam Ukhuwah Islamiyah dan Overhaull dalam ibadah. Untuk itu harus hijrah dan jadilah mukmin yang beruntung ( pemenang) bersatu dalam aqidah, berjamaah dalam ibadah bertoleransi dalam khilafiyah, jujur dalam bermuamalah berkerjasama dalam dakwah.
Ustad Jenderal yang juga pendiri Masjid Al Hijrah yang saat ini dalam proses pembangunan menjelaskan, hakekatnya manusia ini numpang di bumi Allah (QS Albaqarah 184). Sehingga jangan pernah sombong dengan Allah. “Selain itu juga dijelakan bahwa dunia ini senda gurau yang melalaikan kita ( QS Al Hadid -20),” tegasnya.
“Perlu direnungkan bahwa semua kita akan mati pulang kepada sang pencipta Allah SWT (QS Ali Imran 185),” ingatnya.
Ustad Jenderal juga menjelaskan, hari ini jutaan mayat minta balik ke dunia (QS Ass Sajadah -12). Maka manfaatkan umur yang masih Allah berikan. “Bahwa, emua kita kelak akan menerima buku catatan masing – masing (QS Yasin 12). Maka mari kita tulis buku itu dengan baik,” tegasnya.
Dalam QS Al-Hasyr; 18 Allah berfirman; Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ustad Jenderal menekankan, dunia ini persinggahan sementara, akhirat selamanya. “Berbekalah dengan cukup, jangan pulang dengan tangan kosong! hiduplah yang berarti! jadi mukmin yang cerdas, mumpung Allah masih beri kita waktu! jangan kita hidup di dunia dalam keadaan merugi,” ajaknya.
Seperti kata pepatah “Ilia barago mudiak basanggan, dikecek galeh lah balabo kiro pokok nan tamakan! Jadilah pemenang, jadilah mukmin yang beruntung dengan target meraih kunci Jannah-nya Allah.
Pembina Masjid Al Rasul Syahruddimar mengatakan, Ustadz Uje menambah semangat jamaah Masjid Al Rasul. Sehingga, termotivasi meramaikannya. “Kami sebagai penggerak bangga dengan kedatangan Bapak Zulkifli. AR, putra Padang untuk memotivasi jemaah. Makin lama makin ramai jemaah beribadah di masjid ini. Ceramahnya menyentuh hati. Kita diminta mempersiapkan ibadah, amal baik, untuk akhirat nanti,” ungkapnya.
Jamaah Masjid Raya Andalas Werry Darta Taifur bersyukur mendapatkan ceramah luar biasa dari Ustadz Zulkifli. AR. Apa yang disampaikan harus dilaksanakan dan dipahami oleh semua umat. Ini peringatan yang luar biasa untuk umat Islam. “Kita tidak hanya peduli kepada dunia saja, tetapi yang lebih penting kita peduli untuk persiapan diri menuju kehidupan yang lebih panjang. Ini nasehat luar biasa dan menjadi perhatiaan bagi jemaah,” ucapnya.
“Beliau ikhlas datang ke sini dan mempunyai visi membangun umat. Karena beliau sedang membangun masjid dan pondok tahfizd. Ini dapat dicontoh bagi orang hebat lainnya, beliau tidak hanya bicara tapi telah berbuat,” terangnya.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sumbar, H. Duski Samad, mengucapkan terima kasih atas ceramah yang diberikan Ustadz Jenderal DR.Zulkifli .AR. Termasuk juga perhatiannya memberikan dukungan bagi pengembangan Masjid dan umat.
“Mudah–mudahan menjadi perhatikan bagi umat. Gerakan penyadaran umat melalui pencerahan yang luar biasa bagi umat. Ini menjadi perhatian, pendekatan dakwah berbasis teknologi. Kita doakan sukses dengan Safari Dakwah The Power of Hijrah untuk memperbaiki hati umat,” harapnya.(**)