Kondisi virus covid 19 di Kota Pariaman meningkat. Melihat kondisi demikian Walikota Pariaman Genius Umar bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Pariaman langsung bertindak dengan melakukan penutupan detinasi wisata dan lakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat untuk menekan wabah tersebut.
“Kita hari ini mengadakan rapat dadakan terkait naiknya assesmen level Kota Pariaman. Sebelumnya Kota Pariaman berada pada level 3 dan hari ini naik menjadi level 4 yang artinya Kota Pariaman berada pada zona merah. Dengan berada pada zona merah atau level 4, Kota Pariaman lakukan PPKM darurat,” kata Walikota Pariaman Genius Umar, kemarin.
Katanya, penetapan level wilayah pada Covid-19 berpedoman pada indikator penyesuaian upaya kesehatan masyarakat dan pembatasan sosial dalam penanggulangan pandemi covid 19 yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
“Banyak masukan dan laporan dari Forkopimda yang kita dapati saat rapat tersebut. Mulai Objek wisata ditutup selama 7 hari, pesta pernikahan ditiadakan selama Kota Pariaman masih di zona merah, pelaksanaan Sholat Idul Adha oleh Pemko Pariaman ditiadakan dan untuk pasar pariaman tetap dibuka nanum diterapkan prokes yang ketat,” ungkapnya.
Sementara itu Kapolres Pariaman AKBP Deny Rendra Laksmana mengatakan semenjak tanggal 05 Juli 2021 kasus positif di wilayah Kota Pariaman terus meningkat. Ini disebabkan, karena masih adanya potensi kerumunan di area publik, masih kurangnya kesadaran masyarakat akan penerapan protokol kesehatan.
“Polres Pariaman yang dibantu oleh Kodim 0308 Pariaman, Dinas Perhubungan Kota Pariaman dan Satpol PP Kota Pariaman akan melakukan penyekatan bagi masyarakat yang akan memasukin Kota Pariaman. Cafe dan restoran hanya bisa melayani take away. Aktifkan kembali Satgas Covid 19 Kota Pariaman sampai ketingkat desa/kelurahan,” ungkapnya.
Sementara itu Dandim 0308 Pariaman Letkol Czi Titan Jatmiko sepakat dengan usulan yang diberikan Walikota Pariaman dan Polres Pariaman.
Ia menambahkan agar Pemko Pariaman lebih memberikan pengertian kepada masyarakat terkait PPKM, tingkatkan lagi sosialisasi kepada masyarakat dan segera lakukan himbauan kepada masyarakat terkait penutupan objek wisata.
Hal serupa juga diungkapkan Ketua DPRD Kota Pariaman Fitri Nora. Ia melihat masih kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya Covid 19. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi yang lebih gencar agar masyarakat paham akan bahaya Covid-19. Aktifkan juga sosialisasi kepada masyarakat dan pedagang bawah.
Kegiatan rapat dihadiri juga oleh Sekdako Pariaman Yotta Balad, Kabag Ops Polres Pariaman, Kapolsek Pariaman, Kasat Intelkam Polres Pariaman, Kepala OPD dan Kabag dilingkungan Pemko Pariaman.
Menindak lanjuti tersebut, kemarin, Walikota Pariaman, Genius Umar bersama Dandim 0308 Pariaman, Letkol Czi Titan Jatmiko, Kapolres Pariaman, AKBP Deny Rendra Laksamana rapat kordinasi vaksinasi untuk Desa di Kecamatan Pariaman Selatan. .
Rakor vaksinasi ini dihadiri oleh semua Kepala Desa dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat ( Bhabinkamtibmas ) dari Kecamatan Pariaman Selatan, dimana rakor ini membahas percepatan sosialisasi dan vaksinasi di tingkat desa.
“Dari 4 Kecamatan yang ada di Kota Pariaman, Kecamatan Pariaman Selatan ini yang sangat rendah angka warganya yang ikut vaksinasi, bahkan ada desa yang belum ada sama sekali masyarakatnya yang ikut vaksinasi covid-19,” ujar Walikota Pariaman, Genius Umar.
Karena itu, setelah menggelar rapat bersama Forkopimda dan Kepala OPD terkait penerapan PPKM Darurat di Kota Pariaman yang akan dimulai besok, Genius Umar langsung menginstruksikan untuk menggelar rapar berikutnya dengan para Kepala Desa dan Bhabinkamtibmas se Kecamatan Pariaman Selatan ini.
“Kita berharap sluruh masyarakat Kota Pariaman, mulai dari Desa, Kelurahan, Kecamatan sampai di tingkat Kota Pariaman, gencar untuk mensosialisasikan vaksinasi yang telah digagas oleh Pemerintah Pusat, dan wajib untuk diikuti,” tuturnya.
Genius Umar juga mengambil sikap tegas kepada para ASN dan Non ASN yang ada di jajaran Pemerintah Kota Pariaman, mulai dari jajaran di tingkat Desa/Kelurahan, sampai ke tingkat Kota Pariaman. “Kita juga menginginkan agar seluruh perangkat desa harus sudah divaksin, bagaimana masyarakatnya mau divaksin jika perangkat desa saja tidak mau divaksin, karena itu saya sudah menekan Perwako apabila ada ASN dan Non ASN yang belum divaksin, akan kita berhentikan sementara,” tegasnya.
Dari hasil diskusi dengan para Kepala Desa dan Bhabinkamtibmas ini, didapati bahwa kendala di desa warganya tidak mau di vaksin, karena banyaknya beredar berita hoaks tentang vaksinasi ini, dan juga kurangnya sosialisasi kepada masyarakat yang ada di desa. “Semoga setelah Rakor ini, para Kepala Desa dan Bhabinkamtibmas, dapat mensosialisasikan vaksinasi ini di desanya masing-masing, sehingga angka vaksinasi kita akan naik, untuk mewujudkan Herd Imunity di daerah kita, dan dapat dikerjakan secara maksimal nantinya,” ujarnya.
Kemudian tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Pariaman langsung melakukan sosialisasi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Pariaman. “Sosialisasi diawali dengan apel gabungan tim satgas Covid-19 yang terdiri dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan BPBD dihalaman Balaikota Pariaman. Tim satgas Covid-19 dalam sosialisasi ini dibagi menjadi 2 (dua) tim yang dipimpin oleh Polri dan TNI, “ ungkap Kasatpol PP dan Damkar Kota Pariaman Elfis Chandra usai memimpin apel gabungan.
Kota Pariaman termasuk salah satu kota yang menerapkan PPKM. Hal ini terjadi karena Kota Pariaman berada pada Assesmen level 4 atau berada pada zona merah Covid-19. “Sosialisasi ini dilaksanakan bertujuan agar seluruh masyarakat di Kota Pariaman mengetahui Kota Pariaman telah menerapkan PPKM. Artinya ada beberapa kegiatan masyarakat yang tidak boleh dilaksanakan selama PPKM, “ ujarnya.
PPKM di Kota Pariaman akan dilaksanakan selama 1 (satu) minggu, mulai Minggu (18/7) sampai Minggu (25/7). Sosialisasi penerapan PPKM akan terus dilakukan sampai assesmen level Kota Pariaman mengalami penurunan. “Semoga saja minggu depan assesmen level Kota Pariaman sudah berubah sehingga kita tidak perlu lagi menerapkan PPKM darurat yang sangat berimbas pada perekonomian masyarakat, “ ujarnya.
Elfis Chandra menambahkan untuk penegakkan PPKM darurat nanti, pihaknya bersama Tim satgas Covid-19 Kota Pariaman akan mengedepankan pendekatan persuasifn tegas dan humanis. “Kita akan melakukan pendekatan yang tegas humanis karena saat ini telah banyak beredar oknum – oknum yang mengatasnamakan petugas PPKM berlaku arogan. Kita tidak menginginkan hal itu terjadi di Kota Pariaman, “ tandasnya mengakhiri. (***)