Gubernur Lepas 54 Kafilah Sumbar, Optimis Masuk 5 Besar MTQ ke-XVIII tingkat Nasional 2020

Sebagai tuan rumah, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menargetkan, kafilah Provinsi Sumbar meraih prestasi masuk lima besar nasional pada MTQ ke-XXVIII Tahun 2020. Dengan target tersebut, Irwan Prayitno menegaskan, Kafilah MTQ Provinsi Sumbar tidak hanya sekedar ikut bertanding saja. Tetapi ingin menjadi juara.

“Kita ingin jadi juara, apalagi tuan rumah pula. Target kita dulunya masuk 14 besar. Bahkan pernah punya target enam besar waktu MTQ Nasional di NTB. Kita punya potensi dan peluang. Tahun ini, target kita bisa lima besar. Bisa juga juara satu, bisa peringkat lima. Ini harapan. Kita serahkan kepada Allah,” harap Irwan Prayitno, saat melepas Kafilah Provinsi Sumbar yang akan berlaga di MTQ ke-XXIII tingkat Nasional, Senin (9/11) di Padang. “Kalau harapannya, maunya juara. Tidak ada satu pun yang tidak ingin jadi juara. Kita punya cita-cita ambisi dan harapan. Kita ingin berprestasi, tapi tetap punya harapan. Jangan sampai membebani peserta,” tambah Irwan Prayitno,

Untuk memotivasi para kafilah dapat menorehkan berprestasi, Pemprov Sumbar juga sudah menyiapkan sejumlah bonus yang cukup besar. “Bagi kafilah meraih medali emas, bonusnya Rp200 juta. Medali perak, Rp150 juta, medali perunggu Rp100 juta,” ungkap Irwan Prayitno.

Irwan Prayitno menyampaikan arahan kepada seluruh kafilah, bahwa sekarang sudah tiba saatnya bertanding. Dengan persiapan sejak tahun 2019, tentunya Kafilah Provinsi Sumbar sudah memiliki bekal cukup. “Apa pun yang ada pada diri kafilah sekarang ini, itulah hasil dari proses latihan sejak tahun 2019,” ungkap Irwan Prayitno.

Selaku Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menegaskan, dirinya tidak ragu lagi terhadap kemampuan kafilah. “Apa pun hasilnya serahkan kepada Allah. Tidak ada satu pun dari kita tahu hasilnya seperti apa nanti. Allah yang berkehendak. Yang penting kita berbuat dan beramal serta bekerja. Tidak ada keraguan terhadap semua yang dipersiapkan oleh LPTQ dengan pelatihnya,” ungkap Irwan Prayitno.

Irwan Prayitno juga mengingatkan para kafilah, agar menyiapkan mental dan jangan lupa menjaga fisik serta kesehatan. “Penentunya Allah. Ada sunnatullah, kejadian di muka bumi ini ada sebab-akibatnya. Jika kita gugup, mental tidak kuat, maka kita sudah grogi. Sehingga irama yang keluar tidak merdu. Yang terjadi kita kalah. Mental itu muncul seketika. Meski kita sudah siap, tetapi ketika diuji, melihat penguji dan lawan, kita jadi gugup,” ungkapnya.

Begitu juga fisik harus dijaga. Jika demam saja maka suara akan sumbang. “Kita sudah setahun lebih berlatih, hasilnya bagus. Pas hari H kena fisik. Demam, batuk serta influenza datang. Batuk dan demam penyakit yang umum terjadi. Kalau ini terjadi saat bertanding, habislah kita. Sementara, hari ini juga ada ancaman Covid-19, gejalanya juga demam dan panas juga. Karena itu, siapkan fisik dan mental dan jaga kesehatan,” imbaunya.

Jika semua persiapan sudah dilaksanakan secara maksimal, maka Insya Allah dirinya siap melepas dengan tawakal. Irwan Prayitno menyampaikan pesan, dalam kehidupan dirinya sebagai ayah dari anak, suami dari istri dan sebagai gubernur dari pemerintahan, hidup harus tawakal.

Tawakal adalah syarat. Dalam hidup, ada yang musyawarahkan dan dibicarakan. LPTQ, Kanwil Kemenag Sumbar, DPRD Provinsi Sumbar mencari data calon kafilah. Artinya dimusyawarahkan dan dibicarakan untuk jadi peserta. Di situlah pro kontra dan perdebatan muncul. Musyawarah yang dilakukan pasti ada ujungnya. Pada saat di ujung itulah akhirnya. Apa pun hasilnya telah diputuskan. Setelah diputuskan pro kontra pasti tetap ada, karena ada yang setuju dan tidak setuju.

Teguh dengan keputusan, jalani dengan Bismillah dan serahkan kepada Allah. “Apapun yang terjadi terjadilah, biarlah Allah yang tentukan. Urusan kita sudah selesai. Tidak ada lagi perdebatan. Hanya habiskan energi jika kembali ke belakang. Saya sudah menutup perdebatan. Apa yang terjadi itulah keputusan kita. Serahkan kepada Allah,” ungkapnya.

Irwan Prayitno juga mengajak 54 khafilah yang ikut bertanding untuk bersama kompak menghadapi MTQ Nasional ini, mulai dari pembukaan 14 November hingga penutupan 21 November 2020. “Kita harus kompak. Sebut saja di dalam Al Quran, surat Al Anfal saat perang badar, jumlah pasukan dan pengikut nabi sedikit melawan orang kafir quraisy yang jumlahnya ribuan. Tapi menang. Mesti jumlah sedikit. Karena kompak. Namun, saat perang uhud, karena tidak kompak akhirnya pasukan nabi kalah,’ ungkapnya.

Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumbar, Hendri berharap kafilah Provinsi Sumbar sukses dan berhasil meraih prestasi yang membanggakan. “Terimakasih kepada pelatih yang sudah melatih mengasah dan mengasuh khafilah, untuk bangkit kembali di MTQ tingkat nasional. Kepada 54 peserta khafilah, kita optimis melalui MTQ dengan baik dan bisa berprestasi. Apalagi setelah 37 tahun jadi tuan rumah sejak 1983, yang telah pernah sukses mengharumkan Sumbar di tingkat nasional,” harapnya.

Sementara, Kepala Biro Bina Mental Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Sumbar, Syaifullah mengungkapkan, 12 venue yang dipersiapkan untuk perlombaan MTQ Nasional nanti, yakni, Mesjid Raya Provinsi Sumbar, Mesjid Nurul Iman, Mesjid Al Hakim, Kampus UNP sebanyak tiga venue, Mesjid Baiturahmah, Kampus UIN sebanyak dua venue dan Gedung Rohanna Kudus.

Syaifullah memastikan, jumlah peserta khafilah yang akan datang ke Provinsi Sumbar pada MTQ Nasional tahun ini sebanyak 1.476 peserta dari 32 provinsi. Karena ada dua provinsi yang membatalkan mengirimkan khafilahnya, yakni Provinsi NTT dan DI Jogjakarta.

Peserta dari berbagai daerah di Indonesia ini mulai datang ke Kota Padang pada 11 dan 12 November nanti. Karena itu, seluruh penginapan sudah disiapkan untuk menyambut seluruh peserta MTQ Nasional nanti.

Termasuk juga terkait antisipasi penyebaran Covid-19. Syaifullah mengatakan, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno telah mengirimkan surat kepada seluruh daerah, agar seluruh peserta sudah melakukan pemeriksaan kesehatan dengan hasilnya harus negative, dua hari sebelum datang ke Sumbar. “Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan secara ketat. Termasuk juga kita melakukan test swab ulang saat kedatangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM),” ungkapnya. (adv)

Exit mobile version