Oleh: Sri Agustini
Titik terang sepertinya mulai menghampiri pedagang Fase VII Pasar Raya Padang. Setelah menderita sekian lama karena kondisi kedai yang sepi pembeli, akhirnya kini penantian itu membuahkan hasil. Pemerintah membuka peluang untuk bangunan itu dibangun kembali dengan dana dari pemerintah pusat.
Dengan bangunan yang lebih represenatatif para pedagang tentunya berharap pengunjung yang mau berbelanja ke Fase VII bisa ramai lagi. Apalagi, mereka (para pedagang-red) tak perlu memikirkan uang untuk membeli kedai jika sudah dibangun. Karena jika dibangun dengan dana pemerintah, pedagang akan kembali menempatinya dengan gratis.
Namun, apakah pembangunan baru adalah solusi satu-satunya untuk membuat kawasan Fase VII bisa ramai dikunjungi pembeli. Melihat contoh yang sudah, saat ini banyak bangunan baru yang ada di Pasar Raya. Mulai dari Blok 1, Blok 2, Blok 3 hingga Blok 4. Semuanya dibangun dengan dana pemerintah hingga ratusan miliar. Namun apakah bangunan yang bagus dan megah itu menjadi solusi atas masalah kesemrawutan di Pasar Raya? Ternyata tidak.
Karena saat ini kita bisa langsung melihat, pedagang enggan menempati kios-kios yang bagus itu. Mereka lebih cenderung menyukai berjualan di pinggir jalan dengan alasan pembeli sepi di dalam. Contohnya di Jalan Sandang Pangan. Saat ini ada ratusan pedagang yang berjejer dan menjajakan dagangan di pinggir jalan di sebelah kantor Balai Kota lama ini.
Kabut asap dari knalpot kendaraan serta panas aspal ternyata tak membuat mereka surut. Mereka tetap bertahan, meskipun petugas trantib pasar atau Pol PP kerap menggusur mereka. Sementara kedai kedai yang dibangun itu banyak yang kosong. Tidak diisi. Bahkan sebagian besar telah banyak pula yang rusak akibat tak termanfaatkan. Betapa besar kerugian yang dialami Pemko Padang. Gedung pasar dibangun dengan dana ratuan miliar rupiah. Namun mubazir.
Dari fenomena ini kita bisa melihat, dengan gedung baru yang bagus sekalipun tak menjamin Pasar Raya semakin bagus dan ramai. Gedung megah pun tak menjalin pembeli akan ramai berkunjung. Buktinya saat ini sebagian pedagang Pasar Raya tetap mengeluh minimnya jual beli.
Salah seorang ketua pedagang kepada penulis pernah mengatakan, kunci pasar kembali ramai adalah penataan pedagang yang baik serta rapi, pasar yang bersih dan akses jalan yang terbuka lebar. Sehingga pembeli bisa masuk dengan leluasa. Mungkin pendapat ini ada benarnya jika.
Jika pedagang tertata rapi an akses jalan terbuka lebar, tentu akan banyak pembeli yang memakai mobil bisa masuk ke dalam pasar. Dalam kondisi sekarang, jalan dipergunakan untuk berjualan. Sehingga pembeli kesulitan mencari tempat parkir kendaraan.
Mudah-mudahan fenomena ini ke depannya bisa menjadi pertimbangan bagi Pemko untuk memaksimalkan penataan di dalam pasar. Tentunya semua itu bisa terwujud dengan ketegasan untuk mentaati aturan. Sehingga Pasar Raya tertata rapi, akses jalan masuk ternuka lebar dan jual beli kembali ramai. (wartawan utama)