PADANGPANJANG, METRO–Dua pengendara motor, Rezki Akbar (17), warga Panyalaian, X Koto dan Alvin Putra Wardana (15), warga Batu Taba, Tanahdatar bertabrakan di Jalan Syekh Arisuli, Kelurahan Ekor Lubuk, Padangpanjang Timur, Sabtu (15/10), sekitar pukul 23.15 WIB. Kedua remaja itu tewas bersimbah darah.
Dari informasi yang dihimpun POSMETRO di lapangan, kawasan trek lurus di sepanjang Jalan Syeh Arisuli memang kerap dijadikan lokasi balapan liar dan tempat nongkrong para remaja. Diduga kecelakaan maut itu ulah balapan liar yang berlangsung malam itu.
Kanit Lakalantas Polres Padangpanjang, Ipda M Hamidi bersama Bripka Hengky mengungkapkan, sebelum terjadinya tabrakan, dua kendaraan Yamaha Yupiter BA 3911 NB yang ditunggangi, Rezki Akbar, dan Vega tanpa nomor polisi alias bodong dikendarai Nigren melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Nagari Tambangan, X Koto menuju Simpang Empat Ekor Lubuk.
Di lokasi kejadian, motor Rezki yang berada jalur kanan saat itu tidak melihat dengan jelas ada kendaraan Honda Supra tanpa Nopol (juga bodong) yang dikendarai Elvin datang dari arah berlawanan. Melaju dengan kecepatan tinggi. ”Tabrakan terjadi, dua pengendara terpental ke aspal,” kata Hengki.
Akibat kecelakaan itu, jelas Hengki, kedua pengendara meninggal dunia di lokasi yang berbeda. Elvin di lokasi kejadian, sementara Rezki sempat dilarikan ke RS Ibnu Sina Padangpanjang. “Namun, cedera berat dan pendarahan di kepalanya tidak dapat ditolong dokter. Rezki meninggal di RS Ibnu Sina,” ujar Hengki.
Polisi telah melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Hengki mejelaskan, dua barang bukti (BB) motor diamankan di Mako Polres Padangpanjang. “Atas laka maut yang telah merenggut nyawa dua pelajar yang belum punya SIM itu, juga menimbulkan kerugian Rp1,5 juta,” sebut Hengki.
Kapolres Padangpanjang AKBP Cepi Noval menyebut, korban jiwa adalah pelajar. “Jasad kedua korban sudah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Dua unit sepeda motor yang terlibat kecelakaan dibawa ke Mapolres. Anggota pun sudah meminta keterangan saksi dan olah TKP,” ujar Cepi.
Cepi Noval sangat menyayangkan lakalantas yang melibatkan remaja itu. Pasalnya, Polres Padangpanjang sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi tentang tata tertib lalulintas dan bahaya melanggar rambu rambu. Bahkan, polisi telah melakukan tindakan keras terhadap pelanggar lalu lintas.
”Baru-baru ini sosialisasi pelajar dilarang bawa motor ke sekolah, hari ini (Sabtu-red) langsung jatuh korban jiwa. Sekarang saya tegaskan kepada orang tua siapa saja yang anaknya dikasih motor, tolong juga bekali mereka dengan aturan. Jangan dikasih dulu sebelum dapat SIM. Harus paham bahayanya berkendaraan, baik buat anak maupun orang lain,” tegas Kapolres. (a)